Batang, Gontornews — Pondok Modern Tazakka Batang, Sabtu (28/10/2023), mengadakan prosesi peletakan batu pertama pembangunan gedung asrama dan kelas di barat Perumahan Istanbul. Gedung yang rencananya berdiri 3 lantai dengan total 24 lokal kelas tersebut merupakan wakaf dari Bapak H Nandirin dan Ibu Hj Sutirah beserta keluarga.
Pimpinan Tazakka, Dr KH Anang Rikza Masyhadi, mengakui bahwa saat ini pondok mengalami kekurangan lokal kelas sebanyak 8 kelas. Akibatnya, sebagian aktifitas kelas dialihkan sementara ke gazebo-gazebo semi permanen yang bertindak sebagai kelas darurat.
“Tahun depan, dengan asumsi pertambahan santri 20-30 persen, maka kekurangan kelas bisa menjadi 10-12 kelas. Karena, sebagian ruang kelas saat ini dialihfungsikan sebagai asrama,” ungkap Kiai Anang dalam akun Instagram-nya.
Dalam sambutan jelang seremoni peletakan batu pertama, Kiai Anang menjelaskan bahwa wakaf merupakan makna ‘sedekah’ dalam hadits yang menerangkaan 3 amalan yang tidak terputus walau ajal menjemput. Untuk itu, Kiai Anang mendorong setiap kaum muslimin agar memiliki dua rekening: rekening dunia dan rekening akhirat.
“Pertama, rekening bank untuk urusan dunia dan yang kedua adalah rekening virtual yang berisi catatan malaikat dari sedekah serta amal kebaikan-kebaikan kita di dunia untuk urusan akhirat,” tambah Kiai Anang.
Sementara itu, H Nandirin dan keluarga sebagai pewakif menyampaikan bahwa langkah ini semata-mata untuk menjalankan amanat Allah SWT. “Allahlah yang memberikan rezeki kepada kami dan kami kembalikan rezeki itu ke jalan yang Allah ridhai dengan wakaf untuk pembangunan gedung kelas dan asrama di Tazakka,” ucap H Nandirin.
Pada kesempatan yang sama, Ustadz Edi Buana selaku Kepala Departemen Pekerjaan Umum, menargetkan pembangunan gedung tiga lantai ini selesai pada Mei 2024 dengan biaya mencapai 5 miliar rupiah. Ia menambahkan, hadirnya gedung tiga lantai tersebut dapat menjawab solusi atas persoalan kekurangan ruang kelas maupun asrama santri jelang tahun ajaran mendatang. “Semoga pembangunan lancar dan selesai tepat waktu,” tutup Ustadz Edi. [Mohamad Deny Irawan]