Jakarta, Gontornews – Hujan deras yang turun sejak Sabtu (18/6) di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah menyebabkan banjir dan tanah longsor. Sampai Ahad (19/6) sore, jumlah korban tewas 31 orang. Sementara 19 lainnya dinyatakan hilang.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroh, sebagaimana dikutip Antaranews.com, Ahad (19/6).
Sutopo menyebutkan, tujuh korban terakhir ditemukan di Kecamatan Purworejo, Ahad siang. “Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih mencari 19 korban lainnya, dan pencarian masih masih akan dilakukan hingga tujuh hari berikutnya,†paparnya.
Banjir dan longsor terjadi Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Klaten, Pemalang, Wonogiri, Magelang, Karanganyar, Cilacap, dan Kota Solo.
Daerah paling parah mengalami longsor adalah Kabupaten Purworejo. Longsor dengan korban jiwa terjadi lima lokasi. Di Desa Karangrejo Kecamatan Loano terdapat 9 tewas, 6 hilang dan 1 luka-luka, sedangkan akibat banjir 4 tewas, 2 hilang dan 7 luka-luka.
Di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo terdapat 1 tewas dan 1 luka-luka. Di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing ada 2 oang hilang, di Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ada 1 tewas dan 4 hilang, sedangkan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo terdapat 4 tewas, 11 hilang dan 2 luka-luka.
Pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan. Akses menuju lokasi longsor cukup sulit dijangkau, khususnya jalan menuju Desa Dorowati kondisinya rusak dan terdampak longsor sehingga alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban.
“Pencarian dilakukan dengan manual oleh ratusan personil SAR gabungan. Lima alat berat dikerahkan untuk mencari korban di Purworejo,” tutur Sutopo. [Rusdiono Mukri]