Jenewa, Gontornews — Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) merilis sebuah penelitian yang mengejutkan yang mengaitkan minyak kelapa sawit dengan dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan.
Penelitian berjudul βThe palm oil industry and noncommunicable diseasesβ tersebut menjelaskan bahwa minyak kelapa sawit mengandung lemak trans yang biasa digunakan oleh industri penyedia minyak padat pengatur suhu ruangan. Hal ini yang disebut oleh para peneliti Sowmya Kadandale, Robert Marten, dan Richard Smith sangat berbahaya untuk kesehatan.
Sebagaimana dilansir Reuters, minyak kelapa sawit, secara alamiah, lebih padat ketimbang jenis minyak nabati lainnya. Seringkali, takaran saji pada setiap produk makanan olahan seperti biskuit dan coklat menempatkan minyak sawit sebagai salah satu dari 200 nama alternatif sehingga pelabelannya tidak jelas.
βKonsumen mungkin tidak menyadari apa yang mereka makan dan bagaimana keamanannya,β kata penelitian tersebut.
Penelitian ini melibatkan sembilan sampel kelapa sawit yang diambil dari Malaysia dan Indonesia. Dua negara itu disebut-sebut sebagai negara tempat tumbuh suburnya tanaman kelapa sawit baik secara penggunaan atau bisnis.
βPenelitian lebih lanjut dibuthkan untuk membuktikan secara komprehensif tentang dampak kesehatan dari konsumsi minyak sawit,β tambah penelitian yang diterbitkan oleh Bulletin World Health Organization.
Selain dampak kesehatan saat mengonsumsi, βlimbahβ bakar kelapa sawit juga menyebabkan polusi yang sangat parah. Polusi akibat pembakaran lahan sawit disebut-sebut bertanggung jawab terhadap kematian janin secara prematur, gangguan pernapasan hingga penyakit kardiovaskular (jantung/pembuluh darah).
βYang menjadi perhatian utama adalah paparan partikulat pada kematian janin, bayi dan anak serta pencapaian kognitif pendidikan serta ekonomi,β pungkas penelitian tersebut. [Mohamad Deny Irawan]