Kabul, Gontornews — Setidaknya 14 penjaga keamanan asing tewas setelah bom bunuh diri menghantam sebuah minibus di ibukota Afghanistan, Kabul, Senin (20/6). Tepatnya di sepanjang jalan utama ke Kota Jalalabad.
Polisi menyebutkan, penyerang berjalan kaki, dan jasadnya ditemukan di antara para penumpang bus yang menjadi korban.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Qais Azimy dari Al Jazeera melaporkan dari Kabul, polisi memiliki informasi bahwa serangan semacam ini bisa terjadi lagi.
Seorang saksi mengatakan, bus itu membawa tentara asal Nepal yang bertugas menjaga perdamaian di Afghanistan. Ia juga melaporkan, lebih dari dua lusin ambulans berada di lokasi kejadian.
Ini adalah serangan pertama di Kabul sejak awal bulan suci Ramadhan, 6 Juni lalu.
“Kabul telah cukup damai selama dua minggu pertama Ramadhan,” kata Qais Azimy seperti dikutip Al Jazeera, Senin (20/6), sesaat setelah kejadian.
“Tapi ini bukan serangan pertama. Mereka [Taliban] ingin menunjukkan bahwa mereka dapat menyerang setiap saat sasaran yang mereka inginkan.”
Serangan terakhir di ibukota Afghanistan terjadi pada 19 April 2016 yang menewaskan 64 orang dan lebih dari 340 terluka.
Serangan itu pun diklaim oleh Taliban, yang telah berjuang memerangi Pemerintah Kabul yang didukung Barat sejak kelompok itu digulingkan dari kekuasaan oleh invasi sekutu pimpinan AS pada akhir 2001. [Rusdiono Mukri]