Istanbul, Gontornews — Para cendekiawan Muslim dari seluruh dunia berkumpul dalam Kongres Kalender Hijriyah Unity di Istanbul Turki, 28-30 Mei 2016. Acara tersebut digagas dalam rangka membahas penyatuan kalender Islam.
Kongres Kalender Hijriyah Unity tersebut diselenggarakan oleh Kepresidenan Urusan Agama Turki, Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian, Boรลธaziรยงi University Kandilli Observatory dan Islamic Crescent Observation Project (ICOP).
Forum ingin memecahkan masalah yang dihadapi umat Islam khususnya dalam menentukan awal puasa, Idul Fitri dan pelaksanaan ibadah haji yang selalu menimbulkan perbedaan pendapat.
Dalam sambutannya, Kepala Kepresidenan Urusan Agama Turki Mehmet Gormez mengatakan perlunya penyamaan tanggal hari besar dan perayaan keagamaan Islam di seluruh dunia. Langkah ini perlu dilakukan untuk menandai akhir dari sebuah karya kolaboratif selama tiga tahun berupa tiga rancangan konsep Kalender Hijriyah Unity.
Melalui diskusi yang lama, akhirnya para pakar dan peserta yang hadir dalam kongres menyepakati kalender unifikasi sebagai kalender Islam internasional yang akan diberlakukan di seluruh dunia.
รขโฌลKongres telah memilih kalender tunggal untuk diterapkan di seluruh dunia,รขโฌย ungkap Mehmet Gormez.
Pertemuan tersebut juga dihadiri ulama dunia seperti Prof Dr Yusuf al-Qaradhawi dari Mesir dan Saรขโฌโขad al-Khatslan dari Saudi Arabia.
Menurut pandangan al-Khatslan, di kalangan umat Islam ada persoalan fikih yang tidak bisa diselesaikan begitu saja ketika akan mewujudkan kalender Islam unifikasi.
Ia mengingatkan, akan ada sebagian umat Islam yang memulai puasa, padahal sebenarnya hilal belum mungkin dirukyat.
รขโฌลOleh karena itu kalender unifikasi tidak mungkin diberlakukan dan karenanya saya sepakat dengan pendapat Yusuf al-Qaradhawi,รขโฌย jelas al-Khatslan, seperti dilansir akhtar.
Pembahasan kalender ini berlangsung alot sehingga panitia dan forum menyepakati melakukan voting. Dalam voting tersebut, konsep kalender unifikasi terpilih sebagai kalender Islam internasional untuk diberlakukan di seluruh dunia.
Ketua Presidency of Religious Affairs Turki, dalam siaran persnya mengatakan, forum menyepakati kalender Islam unifikasi ini berdasarkan hisab astronomi, namun juga tidak mengabaikan rukyat fikliah.
รขโฌลKalender unifikasi yang kita sepakati ini merupakan gagasan seorang pakar bernama Jamaluddin รขโฌหAbdurraziq,รขโฌย jelasnya.
Kalender Islam unifikasi ini merupakan konsep kalender dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia, dengan patokan konjungsi di GMT. Adapun kalender zonal yaitu kalender yang membelah dunia menjadi dua tanggal berdasarkan zona barat dan timur. [Ahmad Muhajir/Rus]