California, Gontornews — Bencana gelombang panas yang melanda California beberapa waktu belakangan ini membantu negara bagian Amerika Serikat (AS) tersebut memecahkan rekor pembangkit listrik tenaga surya.
Menurut California Independent System Operator, sebagaimana dikutip dari laman huffingtonpost, hasil pengolahan gelombang panas matahari pada 12 Juli 2016 mampu memproduksi energi listrik di negara bagian AS sebesar 8.030 megawatt. Energi itu cukup untuk memasok kebutuhan listrik lebih dari 6 juta rumah tangga.
Hasil ini meningkat dua kali lipat dari jumlah yang diproduksi pada Mei 2016. Ketika itu energy listrik yang dihasilkan sekitar 50 persen dari kebutuhan energi di sana.
“Saya dapat memberitahu Anda, kami memiliki hari yang cerah,” kata Steven Greenly dari California ISO.
Jumlah tersebut baru berdasarkan hasil penghitungan terhadap sejumlah pembangkit utama. Belum termasuk 537.637 rangkaian panel tenaga surya yang dipasang di atap-atap rumah pribadi dan tempat usaha.
Sama seperti matahari, tenaga surya cenderung memuncak pada siang hari kemudian merosot di sore hari ketika matahari mulai terbenam. Pada saat itu peran matahari akan digantikan tenaga angin di California dari sore ke malam. Masalahnya adalah, puncak permintaan listrik pada sore pukul 18:00, merupakan waktu ketika energi matahari bergeser ke tenaga angin.
Meskipun demikian negara berkomitmen untuk mengelola energi terbarukan. California bertekat untuk mewujudkan energi terbarukan pada tahun 2020, di mana 33 persen dari pembangkit listriknya akan dihasilkan dari sumber yang terbarukan.
Sebagai langkah awal, pada 2015 lalu Gubernur Jerry Brown menandatangani RUU yang mensyaratkan 50 persen penggunaan energi terbarukan bersumber dari matahari, angin atau air menuju tahun 2030.
“California yang memulai, tidak ada pertanyaan tentang hal itu,” tandasnya. [Ahmad Muhajir/Rus]