Ibadah ke masjid bukanlah soal perjalanan kaki, namun soal perjalanan hati. Ke masjid itu sampai tua, bukan kalau sudah tua baru ke masjid. Ke masjid sampai mati, bukan sudah mati baru ke masjid.
Jika hati sudah terpaut dengan masjid, maka tidak ada kata susah untuk datang melangkahkan kaki menuju masjid. Demikian halnya dengan hati para jamaah kecil yang masih suci. Jika sejak kecil mereka sudah terbiasa menghabiskan waktu di masjid, bukan tidak mungkin kelak jika dewasa mereka jugalah yang menjadi barisan terdepan memakmurkan masjid.
Konsep masjid ramah anak (children friendly) merupakan suatu konsep solusi dimana anak bisa nyaman dan aman dalam belajar menjalankan ibadah, sekaligus melakukan aktivitas lainnya di area masjid.
Menciptakan masjid ramah anak memang membutuhkan kesiapan optimal dari pengurus masjid, tata ruang, dan kesadaran tinggi seluruh jamaah. Di Indonesia beberapa masjid sudah mulai menerapkan konsep masjid ramah anak dengan beragam kesiapannya.
Program-program keumatan yang juga menyasar antusias jamaah cilik antara lain berbagi makanan gratis, dongeng anak Islami, atau santunan anak yatim, juga semakin bertambah maksimal persiapannya. Semua dilakukan demi menebar senyum dan melekatkan hati mereka dengan masjid. Berikut ulasan beberapa masjid ramah anak di Indonesia:
Masjid Raya Al-Falah, Sragen, Jawa Tengah
Kepada Majalah Gontor, salah seorang pengelola Masjid Raya Al-Falah Sragen, Hardi, menuturkan bahwa Masjid Raya Al-Falah adalah masjid yang in syaa Allah sangat ramah anak. Masjid ini mencoba mengamalkan prinsip rahmatan lil’alamin, bahwa Islam itu datang untuk membawa berkah bagi seluruh alam.
Semua itu bisa dilihat dari beragam kegiatan di masjid ini yang ramah segalanya, seperti makan, minum, parfum, penginapan, dan tempat nongkrong gratis, juga meng-nol-kan bahkan pernah meng-minus-kan saldo tiap akhir bulan untuk memakmurkan jamaahnya.
Sebelumnya, Masjid Jogokariyan, Yogyakarta telah menjadi perbincangan hangat karena manajemen masjidnya yang cukup baik. Kini, giliran Masjid Raya Al-Falah Sragen yang menjadi perbincangan karena beragam programnya yang unik.
“Masjid ini juga telah menjadi Masjid Percontohan Nasional setelah Masjid Jogokariyan Yogyakarta, serta banyak kunjungan dari takmir masjid seluruh Indonesia dengan manajemen masjid,” papar pria asal Sragen, Jawa Tengah tersebut.
Masjid Al-Falah buka selama 24 jam dengan pintu masjid yang tetap dibiarkan terbuka dan tidak pernah dikunci. Area masjid ini pun kerap diramaikan dengan berbagai aktivitas jamaah baik yang bersantai, mengikuti kajian, menikmati makan gratis, penginapan gratis bagi musafir bak hotel, atau juga anak-anak kecil yang sedang bermain-main.
Pengurus masjid tidak pernah menegurnya, bahkan saat anak kecil berteriak-teriak maka akan dibiarkan saja. Mereka mengatakan bahwa biarkan saja anak-anak itu bermain di masjid agar mereka semakin cinta dengan rumah Allah. Meski begitu, untuk kebersihan dan keamanan masjid pun tetap terjamin dan dibantu dengan kamera CCTV.
Sebagaimana slogan Masjid Raya Al- Falah “Dari Masjid Kita Bangkit”, masjid ini terus konsen membahagiakan hati anak-anak lewat program, Bahagiakan Anak Yatim, Festival Anak Sholeh (FAS), Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ), dan Taman Bermain di area masjid.
Selain serangkaian acara ramah anak di atas, Hardi juga ‘membocorkan’ rencana program main bareng di hari Ahad, yang akan dikonsep seperti program Pasar Ahad Pagi Al-Falah.
Sedangkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan, Hardi dan tim pengelola masjid juga berupaya untuk mengadakan acara menarik untuk anak-anak. “Sosialisasi dan ajakan untuk meramaikan acara Ramadhan anak, pihak masjid juga akan menyediakan snack berupa jajanan kesukaan anak-anak,” tutupnya sebagai bentuk strategi menarik minat jamaah anak-anak.
Biasanya ketika Ramadhan tiba, DKM akan menyediakan buka puasa dan sahur Ramadhan sebanyak 2000 porsi. Istimewanya lagi DKM masjid ini juga memberangkatkan umrah bagi jamaah shalat Tarawih yang paling rajin shalat.
Masjid Andalusia Islamic Center, Jawa Barat
Masjid Andalusia Islamic Center (AIC) digagas oleh Yayasan Pusat Islam Andalusia yang dipimpin oleh M Syafii Antonio. Pembangunan AIC ini terinspirasi akan kejayaan peradaban kekhalifahan Islam di Andalusia.
Visi Masjid Andalusia ini ialah menjadi oase spiritual dan intelektual Islam yang memberikan pencerahan, kesejukan, dan pemberdayaan, serta wawasan rahmatan lil ’alamin. Agar visi tersebut dapat menjangkau luas ke seluruh lapisan masyarakat. Masjid yang mendapat Juara Nasional Masjid Ramah Anak versi Dewan Masjid Indonesia ini pun memiliki program khusus anak diantaranya yakni Andalusia Islamic Camp For Kids.
Andalusia Islamic Camp (AIC) hadir karena kepedulian terhadap anak-anak untuk meningkatkan pemahaman al-Qur’an mereka. AIC juga diharapkan bisa menjadi wadah pendidikan dan sebagai bagian dari ibadah, serta berwawasan Islami. AIC sendiri ditujukan untuk anak usia 7-18 tahun dan diselenggarakan pada bulan Desember, masa liburan sekolah anak.
Acara outdoor selama satu pekan ini tentunya akan selalu mengedepankan keseruan dan keceriaan para peserta. Nantinya, peserta juga akan dipandu oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Andalusia untuk belajar berkuda, memanah, games outdoor, dan mendengarkan kisah hikmah dari al-Qur’an. Selain itu, film anak Islami juga disiapkan panitia guna menambah nuansa interaktif pada penyampaian materi keislaman pada anak.
Masjid Jami Miftahul Jannah DKI Jakarta
Masjid Jami Miftahul Jannah yang terletak di Metland, Jakarta Timur ini memiliki fasilitas lengkap untuk anak. Torif Adi, ketua DKM Miftahul Jannah menjelaskan bahwa di masjid ini ada seksi remaja yang ramah untuk anak dan dipersembahkan untuk mereka.
Di sini pun disediakan wifi gratis, fasilitas olahraga untuk anak, lapangan futsal, dan memanah. Selain itu juga disediakan perpustakaan serta Taman Pendidikan al-Quran.
Masjid ramah anak ini juga telah beberapa kali menjuarai lomba DMI di antaranya Juara 3 Lomba Binaul Masjid 2019 dan Juara 2 di tahun 2021.
Salah satu program unggulan di masjid ini ialah Program Jamaah Plus. Melalui program ini setiap jamaah harus membawa jamaah lainnya, agar ke depan masjid akan dipenuhi jamaah dan makmur.
Masjid Nurul Huda, Sidoarjo, Jawa Timur
Berhasil menjadi Juara 2 Kategori Tipologi Masjid Jami’ Tingkat Nasional dan Juara 3 Kategori Ramah Anak Tingkat Nasional versi DMI Award 2022, membuat masjid ini semakin menarik untuk dikaji.
H Agus Yunif Anwarudin, Takmir Masjid mengatakan, “Kita harus merangkul anak-anak agar kerasan di masjid karena mereka merupakan aset umat. Menyediakan tempat yang nyaman buat mereka terutama penyikapan agar lebih ramah. Anak-anak datang, kita sambut.”
Ia menambahkan yang paling utama adalah penyikapan yang sama dari semua takmir agar bersikap ramah kepada anak-anak. Contohnya, ketika anak-anak ramai saat shalat, maka para takmir perlu memakluminya, namun mengarahkan.
Banyak hal yang dilakukan agar masjid ini menjadi tempat yang nyaman untuk anak, di antaranya dengan menyediakan kulkas berisi minuman dingin serta halaman depan masjid yang luas untuk mereka bermain. “Anak-anak juga terlibat menyiapkan minuman di dua lemari es di serambi masjid. Dengan begitu mereka merasa ikut memiliki masjid ini,” jelasnya.
“Setiap usai shalat Jumat kita juga membagikan nasi bungkus. Anak-anak royokan. Begitu juga saat Ramadhan, yang berebut ya anak-anak. Kita berupaya keras agar mereka nyaman di sini. Sekali lagi anak-anak adalah aset umat,” pungkasnya. []