Istanbul, Gontornews – Kondisi Turki pascapercobaan kudeta, tak menghalangi niat Kementerian Agama memberangkatkan para santri penghafal al-Qur’an (Tahfidz al-Qur’an) ke negeri itu. Tahun ini, Kemenag memberangkatkan 173 santri untuk belajar di Pesantren Sulaimaniyah, Turki.
Mereka berangkat Rabu (3/8) malam dan tiba di Turki Kamis dini hari. Mereka diantar oleh Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Mohsen, Kepala Biro Umum Syafrizal, dan Kasubdit Pendidikan al-Qur’an Direktorat Pendidikan Pondok Pesantren Nanang Fakturrahman.
Situs kemenag.go.id menyebutkan, setibanya di Istanbul, Kamis (04/08), rombongan bertemu dengan Konjen RI di Istanbul Harlan H Hakim. Selain melaporkan kedatangan rombongan di Turki, mereka juga menggali informasi seputar kondisi keamanan di Turki.
Harlan menjelaskan, pendidikan di Turki aman, terutama untuk lembaga yang tidak terkait dengan Fethullah Gullen. Dia juga menjelaskan, fasilitas di Ponpes Sulaimaniah yang menjadi tempat belajar para santri, sangat bagus seperti hotel bintang 3. Gedungnya dilengkapi lift dengan kamar, ruangan makan, dan kamar mandi yang bersih.
Konjen mengaku siap membimbing dan memfasilitasi anak anak Indonesia yang belajar di Turki terkait dengan pembinaan karakter ke-Indonesiaan. Dalam pertemuan itu dibahas juga pola pembinaan yang efektif bagi mahasiswa di Turki yang jumlahnya antara 350 – 400 orang agar terjaga dari pengaruh gerakan radikal.
Khusus untuk santri tahfidz alQur’an di Sulaimaniah, Konjen setuju dengan saran Menag Lukman Hakim Saifuddin bahwa pembinaan dilakukan dua kali, sebelum keberangkatan dan sepulang dari Turki. [Rusdiono Mukri]