Malang, Gontornews — Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, meresmikan Pondok Pesantren Abdul Malik Fadjar di Kabupaten Malang, Rabu (21/02/2024). Haedar meminta pengelola menjaga nama besar Abdul Malik Fadjar yang tidak lain merupakan tokoh pendidikan nasional dari persyarikatan Muhammadiyah serta memiliki ikatan kuat dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Kami menjadi saksi dan kami termasuk junior yang dekat dan dibimbing olehnya (Abdul Malik Fadjar). Betapa banyak keteladanan, beliau tidak banyak kata sebenarnya, tetapi menunjukkan apa yang beliau katakan dan pikirkan itu selalu sejalan dan selaras,” kata Haedar sebagaimana dilansir Muhammadiyah.or.id.
Pada kesempatan yang sama, Haedar juga teringat dengan pesan Pak Malik, sapaan akrab (alm) Abdul Malik Fadjar, agar warga Muhammadiyah memiliki pengetahuan yang luas dan tidak berada di lorong sempit. Ia pun berharap Pondok Pesantren Abdul Malik Fadjar dapat merepresentasikan semangat yang dibawa oleh Malik Fadjar.
“Di Muhammadiyah, tidak banyak nama tokoh yang dilekatkan sebagai perguruan tinggi, rumah sakit, atau lembaga pendidikan selain (mereka) yang sudah meninggal dan seorang tokoh besar,” sambung Haedar.
Selain menyandang nama besar Malik Fadjar, Pesantren Abdul Malik Fadjar juga menyandang status sebagai pesantren internasional. Untuk itu, ia meminta agar pondok ini juga menetapkan seleksi berstandar tinggi bagi para calon siswa atau santri.
“Muhammadiyah tidak punya pandangan secara stratifikasi sosial, hanya memihak kaum bawa atau menengah saja, tapi (kalangan) atas pun sama. Kita tidak mengenal konsep stratifikasi sosial,” ucapnya.
Terakhir, Haedar menegaskan, Muhammadiyah tidak mempermasalahkan pembangunan sekolah atau pun rumah sakit bagi kelompok masyaraka kelas atas. Untuk itu, ia pun meminta standar tinggi yang berlaku di pondok pesantren ini tidak berlebihan untuk sekedar mencapai level internasional. [Mohamad Deny Irawan]