Depok, Gontornews — Menjadi orangtua ideal butuh banyak ilmu, latihan, dan kesabaran. Salah satu ilmu terpenting bagi para orangtua adalah ilmu mendidik anak sesuai fitrah seksualitasnya. Artinya mendidik anak dengan mengenalkan bagaimana cara bersikap, berpikir, dan merasa seperti gendernya.
Perlu diketahui bahwa setiap anak memiliki beberapa fitrah, seperti fitrah iman, belajar, bakat, dan seksualitas. Nah penerapan fitrah seksualitas ini juga bertujuan untuk mencegah kehadiran para transgender atau ‘banci’, yang kehilangan sisi kemaskulinannya karena salah pergaulan sejak kecil.
Berikut ini tahapannya: pertama, anak usia 0-2 tahun. Pada usia ini anak harus dekat dengan ibunya. Karena itu, menyusui anak pada usia tersebut sangatlah penting sebagaimana diajarkan dalam syariat Islam.
Kedua, anak usia 3-6 tahun. Pada usia ini anak harus dekat dengan kedua orangtuanya. Caranya dengan memperbanyak aktifitas bersama-sama.
Ketiga, anak usia 7-10 tahun. Pada usia ini dekatkan anak pada gendernya. Jika anak lelaki, maka dekatkan dengan ayahnya. Si ayah pun dapat mengajak anak beraktifitas yang menonjolkan sisi maskulinnya, seperti bermain bola.
Keempat, anak usia 11-14 tahun. Pada usia ini, anak sudah memasuki tahap pre-aqil baligh akhir. Pada usia ini mulailah menukar kedekatan. Jika anak lelaki maka dekatkan pada ibunya dan jika anak perempuan maka dekatkan pada ayahnya.
Sebuah riset menunjukkan jika seorang anak perempuan tidak dekat dengan ayahnya pada fase ini, anak akan dengan mudah terpikat dengan lelaki yang menawarkan perhatian dan sekedar ingin bermain cinta semata.
Demikian halnya dengan anak lelaki juga harus dekat dengan ibunya. Jika hal ini terlewati, besar kemungkinan anak tumbuh menjadi suami yang kasar, playboy, dan tidak memahami perempuan. <Edithya Miranti>