Pasang Iklan Pasang Iklan
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
Selasa, 17 Mei, 2022
Gontornews
Cari Pondok Pesantren
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
No Result
View All Result
Gontornews
No Result
View All Result
Home Laput

Menghidupkan Ukhuwah Islamiyah yang Sedang Sekarat

Oleh Fathurroji

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
13 Mei 2022
in Laput
0
Foto: gontor.ac.id

Ukhuwah bukan dibangun berdasarkan kelompok dan organisasi, tapi iman dan nilai yang memancar dari cahaya tauhidullah.

Saat ini, ukhuwah Islamiyah sedang diuji. Perkembangan teknologi, percepatan informasi, hingga adanya pandemi Covid-19 telah menguji kualitas umat Islam dalam berukhuwah. Tak jarang umat Islam terpecah, saling lapor dan menjatuhkan, bahkan ironis lagi, sampai baku hantam hanya karena persoalan sepele.

Menurut Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal, saat ini ukhuwah Islamiyah sedang dalam kondisi sekarat. “Ukhuwah Islamiyah sekarang ini kosong, kita harus melihat bahwasanya persatuan dan ukhuwah sekarang ini sudah sekarat. Ukhuwah sekarang ini sudah terpecah-pecah,” ungkapnya dalam sebuah pengajian yang diselenggarakan IKPM Gresik Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Putra pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Ahmad Sahal (1901-1977), ini menilai, rusaknya ukhuwah disebabkan manusia mengedepankan nafsu (syahwat) sehingga egoismenya tinggi dan mengalahkan nilai-nilai ukhuwah.  Orang meninggalkan jati diri sudah biasa, akhirnya hilang jati dirinya. “Ukhuwah Islamiyah ini jati diri umat Islam, tapi sekarang ditinggalkan,” tegas alumnus Universitas Al-Azhar Kairo dan Universitas Islam Madinah ini.

BACA JUGA

Hikmah Syariat Puasa

Ramadhan Masa Pandemi, Maksimalkan Offline dan Online

Sukacita Sambut Kemuliaan Ramadhan

Menyibak Posisi Strategis FKPM: Sinergi Ukhuwah Pesantren Salafiyah dan Modern

Perjalanan Berliku Status Pesantren Muadalah

Saat ini manusia sedang dalam keasyikan, terlalu enak berselimut, kebanyakan tidur dan mabuk kenikmatan dunia. Karena melupakan Allah, lanjut Kiai penghafal Al-Qur’an ini, maka ukhuwah jadi tercerai berai.

Sementara itu, Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Didin Hafidhuddin, menjelaskan  saat ini kaum Muslimin memiliki dua tugas utama yang harus terus dikerjakan dengan penuh kesungguhan. Pertama, membangun dan memperkuat ukhuwah. Kedua, dakwah secara komprehensif.

“Sesama orang yang beriman harus berkolaborasi, ber-ta’awun, dan bersinergi agar mendapatkan rahmat dan pertolongan-Nya. Karena itu, mari kita tingkatkan ukhuwah Islamiyah dan solidaritas antara sesama Muslim untuk saling membantu, saling menolong, dan saling menguatkan,” jelas mantan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) ini.

“Ukhuwah itu sebuah proses menyatukan hati dan menyatukan visi misi orang-orang beriman. Ukhuwah sulit diwujudkan karena banyak tantangannya, tetapi harus kita upayakan semaksimal mungkin,” ujar Prof Didin dalam sebuah ceramahnya di Kalam TV Channel.

Inisiator undang-undang zakat ini menjelaskan, tanpa ukhuwah, umat Islam tidak mungkin memiliki kekuatan (posisi tawar di dunia, –Red). Jika tidak ada kekuatan, maka umat Islam akan dipermainkan (terombang-ambing, –Red).

Kiai Didin melihat kondisi pihak lain mempermainkan umat Islam supaya marah terus. Sementara kalau umat Islam marah, konsentrasi mereka akan tercerai berai. “Satu isu belum selesai, dimunculkan lagi isu-isu kontroversi lainnya yang menyakitkan, makanya kemudian umat Islam memberikan reaksi yang keras,” tuturnya.

Oleh karena itu umat Islam harus terus membangun ukhuwah dengan saling mendukung dan berkolaborasi. Ketika ada sekelompok Muslim yang mengalami bencana, maka lainnya harus menolong mereka. Ketika ada sekelompok Muslim yang membutuhkan suara politik, maka Muslim lainnya harus melimpahkan dukungan politik. Persaudaraan dan persatuan semacam ini melampaui kelompok dan ormas, dan menyatu dalam nilai dan keimanan.

“Kalau tidak membangun ukhuwah dan kekuatan semacam ini, maka yang akan membangun kolaborasi orang kafir,” tandas Kiai Didin.

Sementara itu Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyikapi ukhuwah dan persatuan umat Islam saat ini, hendaknya jangan sampai satu organisasi Islam menafikan organisasi Islam lainnya. “Kembangkan semangat ukhuwah dan silaturahmi antarumat Islam,” ujarnya, saat berbincang dengan delegasi dari Persatuan Umat Islam (PUI) di Jakarta.

Semua organisasi Islam, lanjut Hidayat, harus meneladani Rasulullah dalam mempersatukan umat. Nabi Muhammad SAW tidak menafikan kelompok lain seperti Muhajirin, Anshor. Semuanya bersatu untuk melaksanakan perintah Allah SWT.

Masalah bangsa ini sangat besar, rumit, dan kompleks, terutama terkait moral. Fenomena ajaran sesat, LGBT, dan radikalisme, serta terorisme, harus dihadapi dengan persatuan dan semangat kebersamaan. Kiprah organisasi-organisasi Islam selain peran pemerintah juga, diharapkan mampu membendung bahkan menghilangkan pengaruh negatif tersebut.

Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan bahwa di beberapa tempat di Indonesia, ukhuwah umat Islam sedang berada di titik kritis. Salah satu sebabnya ialah karena dinamika politik, namun jika ditengok lebih jauh, bisa disimpulkan bahwa akarnya adalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya ukhuwah.

Ustadz Zaitun juga mengingatkan bahwa ukhuwah adalah sebab kejayaan sebuah bangsa. “Bagi kita yang ingin agar umat dan bangsa ini kembali berjaya, mari jaga ukhuwah,” tegasnya.

Wujud ukhuwah, tambahnya, adalah adanya solidaritas dan kecintaan. Yang pada puncaknya adalah kesiapan berkorban dan mendahulukan saudaranya, yang disebut dengan “itsar”. Sebagaimana yang dipraktikkan generasi terbaik umat ini.

Adapun tingkat terendah dalam ukhuwah, menurutnya, yaitu adanya kelapangan dada ketika melihat kekurangan saudaranya, bersihnya hati seseorang dari hasad. Termasuk dalam kancah perpolitikan di Indonesia.

Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA dalam sebuah ceramahnya mengatakan kalimat pertama yang disandingkan dengan ukhuwah ialah iman. Dasar ajaran ukhuwah bersumber dari surat Al Hujurat ayat 10, artinya sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat ukhuwah sebagaimana tercantum dalam surat Ali Imran ayat ke-103. “Jikalau kita ingin mempererat ukhuwah dan menjaga agar tidak pecah, berpegang teguhlah pada Hablullah. Semua ulama tafsir sepakat Hablullah yang dimaksud ada dua utamanya, pertama Al-Jamaah dan kedua Al-Qur’an,” ujarnya.

Selain itu, untuk mencapai ukhuwuah, harus diiringi dengan kemauan mempraktikkan isi Al-Qur’an dalam tatanan kehidupan. Dalam ayatnya Al-Qur’an menjamin seseorang yang mengamalkan akan memilki nilai ikatan ukhuwah yang kuat dan sulit dipisahkan dalam kehidupan. Hal ini terbukti dari sejarah yang mengisahkan turunnya Al-Qur’an di tengah umat jahiliyah.

Al-Qur’an turun di tengah umat jahiliyah bukan tanpa alasan, tapi untuk menunjukkan pesan pada generasi selanjutnya begitu dahsyatnya Al-Qur’an jika dipraktikkan dalam kehidupan. Dengan kekuasaan-Nya, Allah mengeluarkan umat jahiliyah dari sifat keterpurukan yang bahkan mengalahkan bangsa Romawi yang sudah maju dan Persia yang sudah unggul.

Al-Qur’an turun membawa pesan kehidupan, isinya bukan bacaan biasa, ada pedoman-pedoman yang harus dipraktikkan dalam kehidupan. “Tidak peduli Anda pelajar, dosen, pengusaha, birokrat, diplomat isinya ada di situ semua. Begitu dipraktikkan pencela jadi pencinta, pemukul jadi perangkul, pencaci jadi pendakwah semua lembut dan berubah dari jahiliah menjadi khairu ummah (umat terbaik),” ujarnya. []

Tags: Ukhuwah
Share1Tweet1Send
Previous Post

Arti Penting Makna Ukhuwwah

Next Post

Rusia ‘Evakuasi’ Lebih 1 Juta Orang dari Ukraina

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Foto: Primago - Yudisium Kelulusan Masuk Gontor 2022 Calon Pelajar Pesantren Modern Primago Depok Kampus Putra Lulus 100 Persen

Yudisium Kelulusan Masuk Gontor 2022, Calon Pelajar Pesantren Modern Primago Depok Kampus Putra Lulus 100 Persen

15 Mei 2022
Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor

Pondok Modern Darussalam Gontor Perbaharui Nama Pondok Cabang

10 Maret 2020
Foto: Rusdiono Mukri/Gontornews.com

SIT Insantama Leuwiliang Gelar Sidang Tahfidz

16 Mei 2022
Foto: Primago

77 Capel Gontor Kafilah Pesantren Modern Primago Depok Siap Menuju Gontor

13 Mei 2022
Seruan Rasulullah Kepada Para Penguasa

Propaganda LGBT dan Diabolisme Intelektual

28 April 2019
Foto: Primago

Santriwati Perdana Pesantren Modern Primago 100% Lulus Ujian Masuk Gontor 2022

16 Mei 2022
Foto: cnn.com

Pejabat Ukraina: Serangan Udara Hantam Infrastruktur Militer di Lviv

16 Mei 2022
Foto: bbc.com

Intelijen Inggris: Serangan Rusia di Donbas ‘Kehilangan Momentum’

16 Mei 2022
Foto: dw.com

Sekjen NATO: Ukraina Dapat Mengalahkan Rusia

16 Mei 2022
Foto: Rusdiono Mukri/Gontornews.com

SIT Insantama Leuwiliang Gelar Sidang Tahfidz

16 Mei 2022
Gontornews

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
[email protected]
[email protected]
[email protected]

TENTANG KAMI

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah

© 2021 gontornews.com. All Rights Reserved

  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
No Result
View All Result

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com