Bogor, Gontornews — Pondok Pesantren Modern Arridho Sentul, Bogor, mengadakan kegiatan pembekalan intensif bagi siswa akhir kelas 6, sebelum mereka lulus menjadi alumni pesantren. Beragam materi pembekalan diberikan mulai dari kiprah alumni di masyarakat, pengurusan jenazah, tentang perguruan tinggi, beasiswa ke luar negeri, serta materi bisnis dan kewirausahaan.
Pondok Pesantren Modern Arridho Sentul yang berlokasi di Jalan Parung Aleng, RT.003/RW.003, Desa Cikeas, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat ini memberikan bekal enterpreneur bagi siswa akhir.
Pemateri Bisnis dan Wirausaha yaitu Ustadz Awaluddin Faj, M.Pd.I, alumni Gontor 2006, selain sebagai enterpreneur, trainer dan motivator, juga pengurus Forum Bisnis (Forbis) IKPM Gontor.
Ustadz Awaluddin mengatakan bersyukur bisa turut terlibat dalam pembekalan kewirausahaan di pesantren alumni Gontor. Kali ini yang mendapat kesempatan tersebut adalah Pondok Pesantren Modern Arridho Sentul Bogor.
Pembekalan tersebut diberikan kepada santri akhir yang hendak menamatkan studinya sehingga lebih siap saat kembali ke masyarakat.
Materi pembekalan menekankan tentang mindset entrepreneurship, seorang santri harus memiliki mental pengusaha. Ada empat langkah penting dalam memulai usaha yang harus diikuti: 1) Mengenali peluang usaha, 2) Optimalisasi potensi diri, 3) Fokus dalam bidang usaha, dan 4) Berani memulai.
Setiap santri mempunyai peluang untuk menjadi pengusaha, dengan segudang pengalaman, apa yang pernah dilakukan di pesantren potensi untuk dikembangkan ke usaha. Misalnya bagian pengajaran, bisa membuat bimbingan belajar, bimbingan mengaji, panitia study tour, bisa juga membuat Agent Tour edukasi sekolah. “Semua ekskul yang diikuti bisa juga menjadi peluang membuka instruktur ekstrakurikuler sekolah,” ungkap Ustadz Awaluddin Faj.
Menurutnya, mengenali potensi diri itu penting, walaupun jarang ditemukan bisnis yang orisinil, melainkan semuanya ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Passion menjadi jurus sukses dalam membangun bisnis. Banyak orang yang berhasil karena hobi. “Jadi, temukan apa yang menjadi minatmu, lalu pikirkan bagaimana dia bisa memberikanmu penghasilan,” ujar Ketua Yayasan Pendidikan Primago Indonesia itu.
Ia kemudian berpesan bahwa dunia kewirausahaan merupakan dunia yang penuh ketidakpastian, sedangkan informasi yang dimiliki oleh para pemula usaha amatlah terbatas. Oleh sebab itu, seorang wirausaha perlu untuk meyakinkan diri sendiri dan berani mengambil risiko. “Learning by doing adalah sebuah keniscayaan. Berani salah itu bagus, dari situ kemudian seseorang akan mempelajari sesuatu yang baru dan menemukan jalan keluar,” paparnya.
“Yang terpenting dari itu semua adalah action, action dan action, Mulailah dari yang kecil-kecil terlebih dahulu. Banyak usaha yang dimulai dari hal-hal remeh. Tapi dengan ketekunan, sungguh-sungguh serta diimbangi dengan ketakwaan kepada Allahlah yang membedakan seberapa sukses usaha seorang santri. Ingat, jangan lupakan identitas santrimu, kalau kita tidak bisa dan tidak mampu membangun mimpi kita sendiri, maka siap-siaplah akan dipekerjakan orang lain untuk membangun mimpi mereka,” ujar mahasiswa doktoral Universitas Ibnu Khaldun Bogor itu.
Bagi antum yang mempunyai pesantren maupun lembaga berkeinginan untuk mengadakan kegiatan serupa, bisa langsung hubungi Ustadz Awaluddin Faj, M.Pd.I di 0878.8998.3338.[]