Tangerang Selatan, Gontornews — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjamin sekolah Turki di Indonesia tak ditutup. Hal ini disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy usai berkunjung ke Sekolah Kharisma Bangsa, sebuah sekolah Turki yang berada di daerah Tangerang Selatan, Jumat (29/7).
“Sesuai amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945 untuk melindungi segenap bangsa Indonesia. Merujuk dalam amanat tersebut, hal-hal yang menyangkut dengan siswa akan kita lindungi, khususnya hak dasar siswa untuk terus mengikuti proses belajar mengajar di sekolah,” terangnya.
Menurut Mendikbud baru ini, dari hasil diskusi dengan pihak sekolah, kata Mendikbud, sekolah tersebut tidak berkaitan dengan lembaga yang selama ini dianggap bermasalah dengan Pemerintah Turki. Menurutnya, tidak cukup alasan untuk menutup sekolah-sekolah yang dianggap berkaitan dengan organisasi ulama Fethullah Gulen.
“Sejak tahun 2015, sekolah-sekolah ini sebetulnya sudah berdiri sendiri-sendiri, dan guru-guru mereka yang dari Turki pun sudah tidak dalam naungan Pasiad, tetapi atas nama pribadi bekerjasama dengan yayasan sekolah sesuai dengan prosedur izin sebagai pekerja asing,” jelas Mendikbud.
Ia menegaskan, meskipun pendidikan menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini pihaknya tetap akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI.
“Kita tetap akan sinkronkan dan melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, karena ini berkaitan dengan urusan antarnegara. Karena sekolah-sekolah tersebut tidak ada indikasi terkait dengan PASIAD, Kemdikbud menjamin tidak ada sekolah yang akan ditutup,” tegasnya seperti dilansir dari laman kemendikbud.
Sebelumnya, pada tanggal 28 Juli 2016 Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia merilis tentang sekolah-sekolah di Indonesia yang dianggap berkaitan dengan organisasi ulama Fethullah Gulen, di antaranya sembilan sekolah yang dianggap dipayungi oleh lembaga The Pacific Nations Social and Economic Development Association (PASIAD).
Di antaranya, Pribadi Bilingual Boarding School di Depok dan Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, dan Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, serta Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.
Pemerintah Turki mengharapkan kerja sama Indonesia terkait dengan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan tersebut. [Ahmad Muhajir/Rus]