Tetap menjaga hubungan baik atau tali silaturahmi pascapemilihan umum (Pemilu) merupakan hal yang sangat penting. Berbagai perselisihan yang ditimbulkan oleh Pemilu yang dinamis hanya akan memunculkan perpecahan. Jika bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, terpecah belah, lantas seperti apa bangsa Indonesia ke depannya?
Perbedaan pandangan politik saat menentukan pilihan dalam Pemilu kerap kali menimbulkan perselisihan dan perdebatan antarmasyarakat. Bahkan tidak jarang, perselisihan itu menjadi sesuatu yang permanen yang pada akhirnya memutuskan tali silaturahmi.
Terputusnya tali silaturahmi, khususnya antarumat Islam, sangat merugikan. Sebagaimana Allah mewajibkan setiap hamba-Nya untuk selalu menjaga silaturahmi dalam kondisi apa pun. Sebab banyak manfaat yang diperoleh dari menjaga hubungan antarumat Islam dan umat beragama lainnya. Sebagaimana Baginda Rasulullah SAW mengajarkan tentang pentingnya menjaga silaturahmi. Sebab banyak keutamaan dalam silaturahmi, di antaranya memperbanyak pintu rezeki, memperpanjang umur serta mudah menyelesaikan masalah.
Jika karena perbedaan pandangan politik menjadikan umat terpecah, lantas bagaimana Indonesia bisa menjadi bangsa besar? Sementara masyarakatnya, terutama generasi muda, hanya sibuk dengan perpecahan itu.
Pascapemilu, banyak tugas yang harus dijalankan oleh umat Islam agar bangsa ini tetap terjaga dari perpecahan dan campur tangan pihak lain yang tidak menginginkan umat Islam di Indonesia bersatu. Maka, jaga persatuan di kalangan umat Islam sehingga umat Islam Indonesia menjadi semakin kuat dan tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah belah umat.
Pemilu hanya awal dari perjalanan kehidupan berbangsa dan bertanah air dan pascapemilu itulah tugas terberat dan terbesar umat Islam. Sebab, siapa pun yang terpilih, baik dalam pemilihan Presiden maupun anggota legislatif, jangan sampai membuat umat Islam terpojokkan atau yang lebih parah, banyak aturan yang mungkin dapat merugikan umat Islam. Maka tugas umat Islam mengawal jalannya peraturan yang dihadirkan oleh pemerintahan, jangan sampai peraturan-peraturan itu merugikan umat Islam dan atau memecah belah umat Islam.
Pemilu yang berlangsung Februari lalu merupakan pemilihan yang menentukan masa depan bangsa Indonesia. Jika dalam Pemilu terpilih pemimpin yang peduli dengan umat Islam maka hal itu harus disyukuri dan harus tetap dikawal bersama. Namun jika pemimpin yang terpilih justru jauh dari syariat Islam dan memojokkan Islam melalui peraturan-peraturan yang dibuat, maka ini tugas terberat umat Islam.
Jika lantaran perbedaan pilihan dalam politik membuat umat Islam terpecah belah maka bagaimana umat Islam dapat bersatu mempertahankan kedaulatan bangsa dari campur tangan bangsa asing yang menginginkan kehancuran bangsa Indonesia?
Perpecahan dan terputusnya tali silaturahmi antarumat Islam karena Pemilu, selain menjadikan umat Islam menjadi lemah, juga dapat merugikan umat, baik dunia maupun akhiraf. Sebab, Allah ‘Azza wa Jalla sudah sangat tegas menjelaskan bahwa siapa pun yang memutuskan tali silaturami maka mereka tidak akan bisa masuk Surga.
Karena itu, bangsa Indonesia, khususnya umat Islam, jangan mudah terpecah belah. Jaga persatuan dan kesatuan bangsa sehingga jika ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran bangsa ini dapat diatasi bersama. Wallahu a’lam bish shawab. []