Ponorogo, Gontornews — Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Islam Darussalam (UNIDA) Gontor mengadakan pelatihan “Promosi dan Branding Prodi”, pada Ahad-Senin, 18-19 Mei 2025 di Gedung Shirah Nabawi yang melibatkan 19 Prodi (Program Studi), 1 Pascasarjana dan 1 Tim Pemasaran.
Pelatihan ini diharapkan mampu membentuk tim Promosi dan Branding setiap Prodi yang terarah dan terukur sehingga setiap perwakilan Prodi yang mengikuti kegiatan ini memiliki kemampuan untuk mem-branding dan mempromosikan Prodinya masing-masing serta mampu menunjukkan penampilan, kepribadian, dan karakter yang baik dalam tugas pemasaran dan kehumasan, baik secara offline maupun online.
Materi Promosi dan Branding ini disampaikan Dr Awaluddin Faj MPd, alumni UNIDA Gontor yang aktif sebagai konsultan Pendidikan Islam, Praktisi Branding dan Promosi lembaga Islam.
Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, para peserta diharapkan: 1) Dapat melakukan inovasi promosi dan branding yang efektif, yang mampu menciptakan brand yang positif Prodi masing-masing; 2) Mampu menemukan diferensiasi Prodi masing-masing sehingga mampu mem-branding Prodi, baik secara offline maupun melalui media sosial; 3) Memahami konsep dasar dan pentingnya branding, tips menyusun strategi branding, identifikasi elemen-elemen kunci pada branding masing-masing Prodi.
Ketua PMB UNIDA Gontor, Abdullah Marhaban MPd, mengatakan di era persaingan global yang semakin kompetitif, identitas dan citra sebuah program studi menjadi salah satu aspek krusial dalam menarik minat calon mahasiswa, membangun kepercayaan pemangku kepentingan, serta memperkuat posisi institusi di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, pengelolaan branding program studi tidak lagi sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dari strategi pengembangan institusi pendidikan tinggi.
Menurutnya, saat ini banyak program studi menghadapi tantangan dalam membedakan diri dari program sejenis, baik dari sisi tampilan visual, pesan komunikasi, maupun nilai-nilai unik yang ditawarkan. Minimnya pemahaman dan keterampilan dalam membangun dan mengelola brand menyebabkan berbagai upaya promosi menjadi tidak efektif dan tidak konsisten.
Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan peningkatan kapasitas sumberdaya di lingkungan program studi dalam memahami konsep dasar branding, merancang strategi komunikasi yang tepat, serta mengimplementasikan elemen-elemen brand secara konsisten dan terukur.
“Kegiatan Workshop Branding Program Studi ini diselenggarakan sebagai upaya strategis untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pentingnya branding, sekaligus melatih peserta dalam menyusun rencana branding yang selaras dengan visi, misi, serta keunggulan masing-masing program studi. Melalui kegiatan ini, diharapkan program studi mampu membangun identitas yang kuat, relevan, dan mampu bersaing dalam memperebutkan perhatian publik sasaran, khususnya calon mahasiswa dan mitra strategis,” ucap Abdullah Marhaban.
Awaluddin Faj menambahkan bahwa transformati digital saat ini, jumlah pengguna internet di Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 2022 ada 204,7 juta jiwa pengguna internet. Jumlah ini setara dengan 68,9 persen total populasi di Indonesia. Selain itu waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial lebih dari 8 jam.
Media sosial yang paling sering diakses yaitu instagram. Pengguna instagram di Indonesia sebanyak 84,8% persen dari total pengguna internet. Maka pentingnya penggunaan instagram bagi sebuah lembaga, salah satunya untuk mem-branding sebuah Prodi di universitas.
Di samping itu, informasi, keunggulan dan output lulusan dari UNIDA Gontor harus berada di Halaman Pertama Google, karena Google menjadi pencarian tertinggi yang sering digunakan di Indonesia.
“Persaingan untuk menempati halaman pertama Google semakin ketat, yang berhasil meraih posisi ini memiliki peluang lebih besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas,” ucap alumni UNIDA tahun 2011 itu.
Menyikapi hal tersebut, maka Panitia PBM UNIDA Gontor mengadakan pelatihan penggunaan Promosi dan Branding Prodi, sehingga diharapkan ke depan masing-masing Prodi juga aktif dan berkontribusi sebagai marketer dalam penjaringan mahasiswa baru, baik secara offline maupun melalui media sosial. []