Jakarta, Gontornews -– Penasehat Persaudaraan 212, Kapitra Ampera, mengatakan bahwa penangkapan sejumlah terduga penyebar berita palsu, kelompok Muslim Cyber Army (MCA), bukanlah MCA sungguhan alias MCA gadungan. Menurut Kapitra, MCA yang asli muncul karena solidaritas orang-orang yang ingin membela islam dan ikut dalam aksi-aksi bela islam.
“Ini (MCA) yang pertama memjaga saksi-saksi yang diserang pendukug Ahok dan perkara Basuki Tjahaja Purnama. Merupakan kesadaran peserta aksi meluruskan berita-berita itu. Mereka tidak boleh melakukan ghibah mengeksploitasi aib orang,” kata Kapitra dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (6/3).
Kapitra juga menjelaskan bahwa MCA yang asli tidak memiliki struktur organisasi sebagaimana yang struktur organisasi Family MCA atau MCA united yang saat ini berada dalam penyidikan pihak kepolisian.
“Kalau ada struktur, maka ini gadungan. Ini gadung. Family MCA bodong. Jangan kesan seolah-olah umat islam ini brutal, padahal ajaran islam tidak pernah ofensif,” sebut Kapitra.
Sebelumnya, pihak kepolisian menagnkap belasan orang dari enam kota yang berbeda terkait kejahatan siber MCA yang diduga memproduksi isu kebangkitan PKI dan penyerangan terhadap ulama.
Kapitra meminta pihak kepolisian agar dapat menyelesaikan kasus ini dengan segera serta cermat menyematkan kata “The Family” atau “United” yang menurutnya bukan dari bagian dari MCA.
“Ini ada kaitannya dengan pilkada dan pilpres. Berarti ada aktor-aktor politik yang memainkan hoax ini,” pungkas Kapitra. [Mohamad Deny Irawan]