Batang, Gontornews — Jelang perpulangan pada masa liburan awal tahun ajaran, Pondok Modern Tazakka Batang mewajibkan para santri untuk mengikuti pembekalan bertajuk Kuliah Umum Etiket oleh Pimpinan Pondok. Menariknya, PM Tazakka membekali para santrinya untuk bijak dalam bermedia sosial saat mereka beraktivitas dengan menggunakan gawai selama liburan.
“Etiket adalah intisari dari semua proses pendidikan dan pengajaran. Apapun yang dipelajari, ujungnya adalah etiket,” kata Pimpinan Pondok Modern Tazakka, Dr KH Anang Rikza Masyhadi, dalam akun Instagram pribadinya.
“Ngaji etiket sebelum liburan ibarat resume dari proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung sebelumnya. Tetapi, sesungguhnya media pendidikan etiket yang paling pokok bukanlah melalui ngaji kuliah umum, tetapi dengan keteladanan yang ditampilkan dalam keseharian,” sambung Kiai Anang.
Salah satu materi etika yang diberikan kepada para santri yaitu etika tentang cara menggunakan media sosial pribadi secara bijak. Gontornews.com melansir 6 poin penting etika bermedia sosial PM Tazakka dalam buku Etiket karya Pimpinan Pondok PM Tazakka KH Anang Rikza Masyhadi.
Keenam poin etika bermedia sosial yang dimaksud, yaitu: Pertama, Gunakanlah media sosial hanya untuk mendakwahkan nilai-nilai Islam dan norma-norma kebaikan. Kedua, Jangan mengunggah/memposting sesuatu yang menyinggung perasaan orang lain, apalagi sampai mengumbar aib orang lain atau memfitnahnya termasuk memprovokasi orang lain kepada hal-hal yang tidak benar menurut ajaran agama dan norma sosial kemasyarakatan.
Ketiga, tampilkan nama dan identitas dirimu dengan jujur di media sosialmu; jangan memakai nickname yang tidak mendidik atau memasang foto profile yang tidak pantas. Keempat, katakanlah yang baik-baik saja. Jika tidak bisa, maka lebih baik diam. Dalam bermedia sosial, jika engkau tidak mampu mengunggah sesuatu yang baik dan bermanfaat, lebih baik diam.
Kelima, jika engkau ingin selamat dan tetap memiliki reputasi baik di mata masyarakat, hendaknya engkau pandai-pandai mengunggah sesuatu karena unggahanmu itu sama dengan lisanmu. Keenam, jangan dibiasakan meneruskan unggahan (forward) sesuatu yang kamu belum membaca dan mendalaminya. Jangan terpesona hanya dari judul postingan tanpa mengetahui konten yang terkandung di dalamnya. [Mohamad Deny Irawan]