Southampton, Gontornews — Sebuah penelitian yang terbit di American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) menemukan bahwa asam lemak omega-3, terutama EPA dan DHA, terbukti sangat baik dalam memberikan perlindungan dari infeksi Covid-19.
Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan dalam penelitian Covid-19 yaitu: 1) pengujian positif; 2) rawat inap atau hospitalisasi dan; 3) angka kematian dari kadar DHA plasma dasar. Penelitian ini juga melibatkan 110.584 subjek (rawat inap dan kematian) serta 26.595 subjek teruji yang dilakukan melalui studi kohort prospektif biobank Inggris dalam rentang Januari 2020 sampai Maret 2021.
Dalam hal pengujian positif, orang yang memiliki prosentase omega-3 tertinggi memiliki risiko infeksi 21 persen lebih kecil serta risiko rawat inap yang leih rendah 11 persen ketimbang mereka yang tidak memiliki kadar omega-3 tinggi.
Sementara untuk kematian akibat Covid-19, orang yang memiliki kandungan omega-3 tinggi memiliki risiko kematian yang rendah karena sebagian dilemahkan atau menjadi tidak signifikan.
“Nilai-nilai ini sesuai dengan titik pemotongan risiko indeksi omega-3, lebih kecil dari 4 persen (risiko tinggi) dan lebih besar dari 8 persen (risiko rendah), dan menyiratkan bahwa level target ini berlaku untuk hasil Covid-19,” ungkap para peneliti dalam penelitian berjudul Bioactive omega-3 fatty acids are associated with reduced risk and severity of SARS-CoV-2 infection.
Dalam penelitian ini, para peneliti juga mengungkapkan bahwa Korea Selatan dan Jepang sebagai contoh negara dengan konsumsi Omega-3 tertinggi di dunia. Kedua negara, kata peneliti, melaporkan tingkat fatalitas gejala penyakit Covid-19 yang sangat rendah. Itu belum termasuk upaya penggunaan masker, kebijakan pergerakan sosial maupun intervensi sosial lain untuk mencegah penularan lain.
Para peneliti mencatat bahwa kedua negara memiliki nilai indeksi omega-3 sekitar 8-12 persen dan 7-11 persen lebih tinggi ketimbang indeks omega-3 di dunia Barat seperti Amerika Serikat yang hanay 4-5 persen saja.
“Seluruh dunia menghubungkan asupan lemak omega-3 yang lebih tinggi dengan rendahnya kematian akibat Covid-19 sebagaimana berhasil didokumentasikan oleh Vivar-Sierra et al. Meskipun ini bersifat sugestif, pengamatan ini menambah dukungan lebih lanjut terkait peran potensial dari omega-3S EPA dan DHA dalam mencegah penyakit Covid-19,” ungkap peneliti sebagaimana dilansir Scitechdaily.
“Secara keseluruhan, hasil ini mendukung praktik peningkatan konsumsi ikan berminyak seperti salmon dan suplemen minyak ikan omega-3 sebagai strategi pengurangan risiko ptensikan ketika Covid-19 datang,” tutup penelitian yang ditulis oleh Philip C. Calder dari School of Human Development and Health, Faculty of Medicine, University of Southampton Inggris. [Mohamad Deny Irawan]