Mungkin kita sudah tidak asing lagi jika kita berbicara mengenai games. Dari anak usia kecil hingga dewasa bahkan sampai orangtua pun tentu mengenal sebuah game. Karena sejatinya semua orang yang lahir di dunia ini tidak akan lepas dari masa anak-anak di mana masa-masa tersebut seorang anak akan selalu menggunakan kegiatannya untuk bermain. Tentu bisa kita katakan sebuah permainan ini kita bisa menyebutnya dengan kata games. Namun jika dilihat dalam kamus bahasa Indonesia “Game”diartikan sebagai permainan. Permainan merupakan bagian dari bermain dan bermain juga bagian dari permainan, keduanya saling berhubungan.
Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang di dalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Sebuah permainan adalah sebuah sistem di mana pemain terlibat dalam konflik buatan, di sini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak – anak hingga orang dewasa.
Jika kita melihat lebih dalam terkait game ini mempunyai banyak macamnya sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Zaman dahulu game atau permainan oleh anak-anak dengan tubuh fisiknya sendiri, seperti halnya bermain petak umpet, kejar-kejaran, lompat tali, kelereng, dan lain sebagainya. Namun jika kita melihat pada zaman sekarang ini, permainan tersebut sudah jarang sekali ditemukan pada anak-anak usia sekarang ini.
Jadi tak salah jika kita melihat anak kelahiran tahun 1980-2000 biasanya fisiknya lumayan kuat dibandingkan dengan akan yang lahir di tahun 2000 sampai sekarang.
Dengan adanya arus globalisasi ini maka perkembangan suatu informasi baik dari segi digital maupun cetak mulai berkembang dengan pesat. Terlebih dalam mengakses informasi dan hiburan yang ada. Permainan juga mengalami perkembangan yang begitu canggih yang seringkita dengar dengan istilah game online.
Game onlineadalah permainan yang dilakukan pada komputer atau perangkat handphone/smartphone yang mana harus tersambung dengan koneksi internet.
Di mana orang yang bermain jaraknya sangat jauh tapi bisa bermain bersama dalam sebuah permainan online. Game menggunakan media elektronik, merupakan sebuah hiburan berbentuk multimedia yang di buat semenarik mungkin sehingga pemain bisa mendapatkan sesuatu sehingga mendapatkan kepuasaan batin.
Jika kita melihat dari pandangan Islam, sebagaimana yang d jelaskan dalam al-Qur’an surat Az-Zariyat: ayat 56) yang artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Jika kita melihat dari penjelasan ayat di atas bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan sebaik mungkin sesuai dengan peraturan dan larangan yang ada, tentu didasari dengan potensi yang dimilikinya oleh setiap hambanya.
Di samping itu dijelaskan jua dalam Surat An-Nisa ayat 14 yang artinya: “Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.”
Dalam pandangan Islam bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun di samping itu, manusia mempunyai saat-saat atau suatu kondisi yang sangat lelah ataupun jenuh dengan segala kegiatan setiap harinya. Hal ini tentu membutuhkan waktu istirahat untuk menghilangkan apa yang sudah ia alaminya, namun jika kita melihat usia anak-anak yang notabennya membutuhkan waktu bermain yang jauh lebih banyak daripada usia dewasa. Hal ini perlu sebuah kawasan atau lingkungan yang bisa menjadikan anak tersebut terkontrol dalam hal bermain.
Namun di samping itu juga pentingnya bimbingan dari kedua orangtuanya agar anak-anak lebih bermanfaat menggunakan waktu sebaik mungkin.
Sebagaimana dijelaskan oleh Yusuf Qaradhawi di dalam bukunya Al Halal wal Haram fil Islam dijelaskan bahwa Rasulullah SAW sendiri pernah berlomba beradu lari dengan ‘Aisyah RA. (HR Ahmad dan Abu Dawud). Pernah pula Rasulullah SAW bercanda/bersenda gurau (mizah) dengan seorang nenek, yang meminta didoakan agar masuk surga.
Rasulullah SAW berkata kepadanya, ”Sesungguhnya surga tak akan dimasuki nenek-nenek.” Perempuan itu terkejut dan menangis, mengira tak akan masuk surga. Rasulullah SAW lalu menjelaskan bahwa maksudnya tidak demikian. Maksudnya, nenek-nenek tak akan masuk surga sebagai nenek-nenek, tapi oleh Allah SWT akan dijadikan muda dan perawan kembali ketika masuk surga, sesuai QS Al Waaqi’ah: 35-37. (HR Tirmidzi). Ini menunjukkan bahwa Islam memperbolehkan hiburan atau permainan, tentu sepanjang sesuai syariah Islam.
Namun jika kita melihat kenyataan pada masa sekarang ini, kita menyaksikan fenomena yang sangat memprihatinkan di mana usia anak-anak sudah senang dan sangat menyukai permainan game berbasis online, di sinilah tentu akan mengganngu konsentrasi dan belajar bagi anak-anak tersebut. Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya anak usia dini yang sudah senang bermain game dan bahkan ia rela menghabiskan uang jajannya hanya untuk merasakan game tersebut. Tentu hal ini akan mengakibatkan dampak yang negatif bagi usia anak-anak itu sendiri, baik dalam kesehatan maupun perilaku sang anak tersebut.
Adapun jika kita melihat dampak negatif dari permainan game yang dilakukan oleh anak dampak buruk bagi anak yang kecanduan bermain game bagi kesehatan. Berikut empat dampak negatif game menurut para ahli.
Pertama, membuat anak menjadi kecanduan. Efek negatif bermain game pada anak yang dikemukakan seorang ahli yang bernama Douglas A. Gentile dari Iowa Sate University menyatakan bahwa game dapat membuat anak-anak menjadi kencaduan. Dengan menjadi kecanduan terhadap game, anak-anak akan kehilangan waktu belajarnya di rumah sehingga prestasi di sekolah mereka menjadi menurun. Ketika di sekolah pun, mereka juga akan mengalami gangguan konsentrasi sehingga mereka akan terlihat bingung dengan pemikiran kosong.
Kedua, membuat anak menjadi hiperaktif dua kali lebih tinggi. Efek negatif bermain game pada anak yang dikemukakan seorang ahli yang kedua adalah menjadikan anak-anak sangat hiperaktif daripada biasanya. Mereka akan meniru gerakan-gerakan yang ada di game tersebut dengan cara berlarian atau melakukan hal-hal yang bersifat mengganggu. Terkadang mereka juga susah mengendalikan dirinya yang membuat mereka selalu aktif yang tidak biasanya.
Ketiga, mengurangi kehidupan sosial anak. Efek negatif bermain game pada anak yang dikemukakan seorang ahli yang ketiga adalah mengurangi kehidupan sosial anak. Seperti kita tahu bahwa anak-anak akan selalu meluangkan waktu luangnya hanya untuk bermain game sehingga melupakan waktu bermainnya dengan teman-teman sebayanya.
Apabila Anda selalu membiarkan anak Anda terlarut dalam permainan game online, maka kekhawatiran akan anak Anda menjadi individu yang introvert tampaknya akan segera terwujud.
Keempat, membahayakan perkembangan anak. Salah satu dampak paling membayakan dari permainan game adalah terganggunya perkembangan anak Anda. Anak-anak akan mudah mengakses game online yang berisi konten-konten yang sangat membahayakan mental mereka seperti konten pornografi, sejumlah konten kekerasan yang tentunya sangatlah tidak baik bagi mereka.
Untuk itu sebelum seorang anak merasakan sebuah rasa kecanduan atau berdampak buruk bermaingame pada anak-anak, bisa kita tinjau tanda-tanda seorang anak mengalami rasa candu pada dirinya. Seperti: Pertama, mengabaikan kebutuhan pokoknya. Jika seorang anak tak menghiraukan jam makan meskipun telah disiapkan masakan kesukaannya, anak tersebut bisa saja berada dalam masalah. Anak-anak yang mengalami kecanduan game cenderung mengabaikan kebutuhan pokok seperti makan, tidur dan minum air. Hal ini bahkan dapat berujung pada kematian, seperti yang dialami oleh Chris Stanifort. Pemuda Inggris berusia 20 tahun itu meninggal akibat pembekuan darah setelah berjam-jam duduk dan bermain Xbox dalam posisi yang sama.
Kedua, menarik diri dari pergaulan. Anak yang mengalami kecanduan game lebih suka menghabiskan waktu mereka di rumah dan tidak tertarik berkumpul dengan keluarga maupun bermain dengan teman-temannya. Jadi ketika seorang anak mulai menjauhi kawan-kawannya atau mengacuhkan anggota keluarga lain karena ia sibuk bermain game, waspadalah!
Ketiga, lupa mengerjakan PR dan tugas di rumah. Jika wali kelas seorang anak mengadukan ketidakmampuan anak dalam menyelesaikan PRnya, atau jika prestasi akademik dan nilai-nilainya menurun dan ia mengabaikan tugas-tugas rumah yang biasanya ia lakukan, mungkin ini saatnya bertindak. Segera atasi kecanduan game anak sebelum terlambat.
Setelah kita membicarakan tanda-tanda seorang anak mengalami candu game yang ada pada dirinya, di samping itu kita mempunyai usaha untuk menyembuhkan anak-anak yang sudah terlanjur merasakan kesenangan yang berlebihan di dalam bermain game tersebut dengan berbagai cara untuk menyembuhkannya.[]