Pasang Iklan Pasang Iklan
  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
Rabu, 3 Maret, 2021
Gontornews
  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
No Result
View All Result
Gontornews
No Result
View All Result
Home Tadabbur Dirasah

Tantangan Dakwah Islam Kontemporer

Oleh Ricky Wirakanda SPd, Alumnus Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
11 Juni 2019
in Dirasah
0
Tantangan Dakwah Islam Kontemporer

foto: media umat

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”

Pendahuluan
Dakwah merupakan istilah khas dalam tradisi keilmuan Islam yang bertujuan menganjurkan umatnya agar senantiasa menyeru manusia kepada jalan Allah Subhânahu wa Ta’âlâ. Secara etimologi, kata dakwah berasal dari kata da’a -yad’u yang berarti memanggil, mengajak atau menyeru.
Pengertian secara etimologis ini dapat ditemui dalam surat Ali-Imran ayat 104. Adapun secara terminologi ia berarti menyampaikan dan mengajarkan risalah Islam kepada seluruh manusia agar diterapkan dalam kehidupannya.
Kaum Muslimin masih sangat terbatas sekali dalam usaha dakwah Islam secara global atau internasional yang sesuai dengan perkembangan zaman untuk mendakwahkan aqidah shahihah.
Al-Qur’an telah menggambarkan metodologi dakwah dengan jelas dalam beberapa ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang secara global tersirat dalam firman Allah SWT; “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”
Ayat di atas menjelaskan dakwah dengan bijaksana (hikmah) yang memuaskan rasio, wejangan (mauidzah) yang menggerakan hati. Dakwah ini harus dilakukan secara argumentatif dan meyakinkan (nyata) sebagaimana firman Allah kepada Rasul-Nya:
“Katakanlah, ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata…’.
Kita mengetahui bahwa perang yang dihadapi kaum Muslim di era milineal adalah perang pemikiran dan perang kebudayaan.
Oleh karena itu, kita harus memerangi musuh kita sebagaimana musuh kita memerangi kita. Salah satunya yaitu dengan cara berdakwah baik lisan maupun tulisan ataupun dakwah bil haal dan yang terpenting tujuan akhir dari itu semua adalah untuk menegakkan agama Allah,
yaitu agama Islam.
Dalam praktiknya, dakwah Islam semakin hari mengalami tantangan dan rintangan yang luar biasa sesuai dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini. Tantangan tersebut diklasifikasikan menjadi dua yaitu tantangan internal dan eksternal.
Pertama, tantangan dakwah yang bersifat ekternal di antaranya ialah tantangan dari non Muslim yang menghalangi dakwah Islam dengan berbagai cara; mulai dari
penyebaran fitnah terhadap umat Islam sampai mewacanakan sesuatu yang memicu ketegangan dan kebingungan di kalangan umat dengan dimunculkannya isu-isu atau ideologi kontemporer dengan tujuan menghancurkan peradaban Islam.
Kedua, tantangan internal lebih disebabkan karena kurangnya ilmu agama sebagian umat Islam, sehingga mereka tidak mampu memahami Islam secara benar, universal dan konperhenshif.
Tantangan dakwah islam kontemporer secara internal yang terjadi di era milenial dewasa ini adalah: Pertama, Kejumudan Berfikir, yaitu berfikir stagnan dan tidak menerima hal-hal baru yang belum ia ketahui. Ia hanya mengamalkan ajaran Islam yang ia ketahui saja tanpa adanya pengembangan keilmuan Islam yang lainnya.
Kedua, Munculnya Fanatisme, yaitu taasub terhadap suatu golongan tertentu dan menyalahkan luar golongannya. Hal ini menyebabkan perpecahan umat Islam dewasa ini. Mereka hanya mengikuti ajaran golongan atau nenek moyangnya meskipun kebenarannya mesti dipertanyakan.
Ketiga, Sering terjadi ikhtilaf (perbedaan) Pendapat masalah furuiyah antar-ormas Islam. Padahal perbedaan ini hanya bersifat furu’iyah dan para ulama sudah berijtihad dan menyelesaikan masalah tersebut.
Keempat, Kemiskinan Ilmu tentang Pengetahuan Islam, yaitu kurang minatnya umat islam dalam mengkaji tradisi keilmuan islam. Hal ini terindikasi karena malasnya membaca, menulis maupun meneliti keilmuan islam karena terlena dengan kecanggihan IT yang modern.
Kelima, Terjadinya kemusyikan. Hal ini muncul karena kurang kuatnya keimanan umat islam yang disebabkan minimnya keilmuan mereka terhadap Islam. Sehingga konsep tauhid banyak diselewengkan. Ataupun kurangnya dakwah Islam tentang kekuatan iman kepada Allah SWT.

Tantangan Eksternal Dakwah Islam Kontemporer
Tantangan dakwah Islam kontemporer secara eksternal yang terjadi di era milenial dewasa ini adalah munculnya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti western life style, western thinking style, ataupun Teknologi yang canggih dan keilmuan yang berkiblat kepada peradaban Barat.
Selain itu muncul pula hegemoni politik, ekonomi dan budaya asing.
Tantangan eksternal yang lain adalah munculnya infiltasi ideologi-ideologi kontemporer yang berasal dari peradaban barat.
Infiltrasi tersebut adalah: Pertama, Pluralisme Agama (Menganggap semua agama benar). Pluralisme didefinisikan “In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation”.
Pengertian pluralisme dapat disimpulkan menjadi dua kelompok. Pertama, pengakuan terhadap keragaman kelompok, baik yang bercorak ras, agama, suku, aliran, maupun partai dengan tetap menjunjung tinggi aspek-aspek perbedaan yang sangat karakteristik di antara kelompok-kelompok tersebut (the existence within society of diverse grups, as in religion, race, or ethnic origin, which contribute to the cultural matrix of the society while retaining their distinctive characters).
Kedua, doktrin yang memandang bahwa tidak ada pendapat yang benar atau semua pendapat adalah sama benarnya (No view is true, or
that all view are equally true).
Kedua, Relativisme (Menafikan Kebenaran/Tidak menganggap kebenaran yang absolut). Relativisme adalah pandangan bahwa kebenaran itu tergantung pada waktu dan tempat, serta pikiran dan pandangan orang yang mengamatai; tak ada kebenaran mutlak.
Dalam doktrinnya, relativisme mengajarkan bahwa di sana tidak ada lagi nilai-nilai yang memiliki kelebihan dari nilai-nilai lain. Agama hanya dipahami dari sudut pandang manusia yang relative, ia tidak berhak mengklaim kebenaran absolut. Relativisme juga dianggap sebagai doktrin global tentang semua ilmu pengetahuan.
Di sini aspek-aspek subyek yang menentukan makna kebenaran itu dapat dipengaruhi oleh latar belakang sejarah, kultur, social, linguistik, dan psikologis.
Ketiga, Feminisme (Equality Gender) Persamaan Gender. Dalam kajian Feminisme Gender bermakna ciri atau sifat yang dihubungkan dengan jenis kelamin tertentu, baik berupa kebiasaan, budaya, maupun perilaku psikologis, bukan perbedaan secara biologis. Pegiat kesetaraan gender secara sederhana membedakan definisi seks sebagai jenis kelamin biologis sejak lahir yakni laki-laki atau perempuan berdasar alat kelamin yang dimiliki.
Keempat, Liberalisme (Manusia harus bebas dari ikatan-ikatan atas nama Tuhan: Memisahkan Manusia dan Agama). Istilah “liberalisme” berasal dari bahasa latin, terbentuk dari asal kata ‘liber’, yang artinya „bebas” atau „merdeka” atau keadaan di mana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain. Hingga pengunjung
abad ke-18 Masehi, istilah ini terkait erat dengan konsep manusia merdeka, bisa merdeka semenjak lahir ataupun merdeka setelah dibebaskan, yakni mantan budak (freedman) liberalisme ialah kebebasan bagi siapa saja untuk menafsirkan ajaran agama dan kitab sucinya, ketidakterkaitan dengan aturan-aturan maupun keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh pihak gereja, pengakuan otoritas pemerintah vis-a-vis otoritas gereja, dan penghapusan sistem kependetaan (clericalism).
Kelima, Rasionalisme (Menuhankan Akal/Rasio). Kata rasionalisme berasal dari bahasa Inggris yaitu “rationalism”, yang berakar dari bahasa latin yaitu “ratio”. Secara etimologi kata ratio berarti akal, nalar dan alasan (reason). Adapun secara terminologi, rasionalisme bermakna paham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh dan mengobservasi pengetahuan dan kebenaran.
Keenam, Sekularisme (Mendikotomi segala sesuatu). Kata sekuler diambil dari Bahasa Latin Saeculum yang memiliki dua konotasi yaitu masa (time) dan tempat (location). Waktu menunjukkan now atau present (sekarang), sedangkan tempat (location) dinisbatkan kepada dunia (world). Istilah Latin lainnya yang mengandung arti mirip dengan saeculum adalah mundus. Akan tetapi, kata saeculum biasanya digunakan untuk menerjemahkan kata Yunani kuno aeon, yang bermakna zaman, sedangkan mundus digunakan untuk menerjemahkan kata Yunani kuno cosmos, yang bermakna ruang (space).

Kesimpulan
Sebagai cendikiawan Muslim yang baik kita harus menjadi problem solver terhadap tantangan dakwah kontemporer ini (Baik intern maupun ekstern) dengan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dilandasi dengan keimanan yang kuat. Indikatornya dengan cara: Pertama, Membaca, Menulis dan Meneliti. Kedua, Berdakwah secara lisan maupun tulisan di Mimbar ataupun Media Sosial.
Ketiga, Mengkaji dan memperdalam tradisi keilmuan Islam dan melakukan Islamisasi Keilmuan Kontemporer yang berasal dari peradaban Barat. Wallahu A’lam.[]

BACA JUGA

Urgensi Universitas Islami

Menjadi Pribadi Hebat di Era Pandemi

Gerakan Ekonomi Islam di Indonesia

Dakwah dalam Ruang Kontemporer

Manifestasi Keshalihan Sosial Umat Islam

Tags: DakwahIslamTantangan
Share61Tweet38Send
Previous Post

300 Ribu Warga Suriah Berlindung Dekat Perbatasan Turki

Next Post

Karena Sistem Rudal S-400 Pilot F-35 Turki Tak Lagi Terbang di Pangkalan AS

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Foto: kesatu.co

Memungkinkan Investasi Miras untuk Semua Daerah, HNW: Perpres Investasi Miras Makin Penting Ditolak

3 Maret 2021
Kiai Ponpes Al-Amien Prenduan Sambut Hangat Kunjugan Silaturahim Kepala Staf Komando Daerah Militer V Brawijaya

Kiai Ponpes Al-Amien Prenduan Sambut Hangat Kunjugan Silaturahim Kepala Staf Komando Daerah Militer V Brawijaya

27 Februari 2021
Bimbel Primago Adakan Workhshop dan Imla Competition Primago 2021 Gratis Bagi Calon Pelajar Gontor 2021

Bimbel Primago Adakan Workhshop dan Imla Competition Primago 2021 Gratis Bagi Calon Pelajar Gontor 2021

24 Februari 2021
Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

Informasi Pendaftaran Santri Baru Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidzil Qur’an

22 Desember 2020
Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

Lima Makanan Herbal Membantu Mengobati Cikungunya

19 September 2018
Misi PBB Tiba di Libya untuk Pantau Gencatan Senjata dan Penarikan Pasukan Asing

Misi PBB Tiba di Libya untuk Pantau Gencatan Senjata dan Penarikan Pasukan Asing

3 Maret 2021
Foto: Arabnews.com

UEA Konfirmasi 2.692 Kasus Baru COVID-19 dan 16 Kematian dalam Sehari

3 Maret 2021
Seorang warga negara Saudi bersiap untuk menerima vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 pertama di Riyadh pada 17 Desember 2020. (AFP)

Menkes Saudi: Vaksin COVID-19 Akan Tersedia Gratis di Apotek

3 Maret 2021
Foto: Koleksi HNW

Agar Tak Sekedar Wacana, HNW: Penting Presiden Jokowi Segera Buat Perpres Baru Terkait Pencabutan Ketentuan Investasi Miras dalam Perpres 10/2021

3 Maret 2021
Kisah Sahabat Pilihan yang Dijamin Masuk Surga Seri Ketiga

Kisah Sahabat Pilihan yang Dijamin Masuk Surga Seri Ketiga

3 Maret 2021
Gontornews

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
sirkulasi@gontornews.com
iklan@gontornews.com
penjualan@gontornews.com

Cari

No Result
View All Result

Tentang Kami

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah

© 2018 gontornews.com. All Rights Reserved

  • Home
  • GN
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Cahaya
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
    • Wali Santri
  • MG-El
No Result
View All Result

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com