Brussels, Gontornews — Uni Eropa, Selasa (24/1/2023), mengumumkan aturan untuk mencoba mengembalikan populasi lebah yang menurun di blok tersebut. Komisi Eropa bahkan menyiapkan penghargaan khusus bagi para petani di sektor pertanian organik.
Proposal dari Komisi Eropa tersebut berisi tentang seruan untuk mempromosikan pertanian organik yang melindungi serangga penyerbuk, mengurangi pestisida, pemantauan populasi serangga dan mempersiapkah lahan konservasi untuk habitat bagi penyerbuk yang lebih baik, terutama di daerah perkotaan.
Komisi memperkirakan bahwa serangga penyerbuk, seperti lebah, lalat, ngengat dan beberapa kumbang, ‘menyumbang’ setidaknya lima miliar Euro atau sekitar 81,3 triliun Rupiah bagi produksi makanan di blok tersebut.
Namun, praktik pertanian intensif, pestisida, polusi, perubahan penggunaan lahan hingga perubahan iklim telah membuat populasi serangga penyerbuk terancam.
“Serangga penyerbuk telah menurun drastis dalam beberapa dekade terakhir. Banyak dari mereka yang, bahkan, terancam punah,” kata Komisi Eropa dalam pernyataan yang dilansir Channel New Asia dari AFP.
Secara khusus, proposal yang dibuat oleh Parlemen Eropa berfokus pada upaya pengembalian populasi dan pemberian dukungan kepada sektor peternakan lebah madu.
Melalui proposal ini pula, Uni Eropa juga merancang skema subsidi pertanian serta memberi penghargaan kepada petani yang menerapkan metode pertanian berkelanjutan.
“Dalam kasus penyerbuk, serangga kecil ini akan menentukan masa depan alam dan ketahanan pangan jangka panjang,” ungkap Komisaris Lingkungan Uni Eropa, Virginijus Sinkevicius.
“(Kami berharap langkah Uni Eropa ini) dapat menginspirasi tindakan serupa di seluruh dunia,” tutup Sinkevicius. [Mohamad Deny Irawan]