Jakarta, Gontornews – Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD) Pondok Modern Darussalam Gontor, Drs H Akrim Mariyat Dipl A.Ed mengungkapkan bahwa selain didapuk sebagai tuan rumah konferensi internasional, UNIDA Gontor juga ditunjuk sebagai Sekretariat Pusat Afro-Asian University Forum (AAUF).
Sebagaimana dketahui, UNIDA Gontor juga merupakan satu dari 20 perguruan tinggi pendiri organsiasi perguruan tinggi berskala internasional tersebut.
“UNIDA Gontor merupakan perguruan tinggi di Indonesia yang menggagas adanya suatu forum perguruan tinggi di Asia dan Afrika yang berdiri pada 2016 bernama Afro-Asian University Forum yang didirikan di Islamabad,” ungkap Dr Setiawan yang bersama Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD), Ustadz Akrim Mariyat beraudiensi dengan Wakil Presiden di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/7), kepada Gontornews.
“UNIDA Gontor ditunjuk sebagai kantor pusat AAUF untuk regional Asia. Sedangkan untuk regional Afrika, kantor pusat AAUF bertempat di Mesir,” tambah Wakil Rektor II UNIDA Gontor, Dr Setiawan bin Lahuri.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengapresiasi agenda konferensi internasioanl AAUF yang akan dihelat di UNIDA Gontor, 22-23 Juli 2018 mendatang. Salah satu bentuk apresiasi, Wapres juga menjadwalkan pertemuan dengan delegasi konferensi internasional AUUF pada hari Selasa, 24 Juli 2018 mendatang.
“Wakil Presiden akan menerima para delegasi setelah agenda konferensi selesai untuk melaporkan hasil serta meminta arahan, petunjuk dan pendapat dari Pak Wapres,” tambah Akrim.
Sebagaimana diketahui, Pimpinan dan anggota AUUF sepakat menunjuk UNIDA Gontor sebagai Sekeratriat pusat AAUF dan telah mendapatkan persetujuan dari tiga kementerian terkait seperti Kementerian Luar Negeri, Kementeiran Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Agama.
Pembentukan AAUF bertujuan untuk menjalin kerjasama lebih erat antar universitas di Asia dan Afrika dalam bidang pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Beberapa universitas mengonfirmasi kehadirannya dalam forum internasional ini seperti Universitas Islam Madinah, Kuwait University, Qatar University, Fatih Sultan Mehmet University, Universiti Sains Islam Malaysia, Marmara University, serta berbagai universitas lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.
Konferensi yang dijadwalkan berlangsung selama 2 hari ini akan membahas tentang peranan universitas Afrika dan Asia dalam membangun peradaban. [Mohamad Deny Irawan]