Brussels, Gontornews — Juru bicara produsen vaksin Pfizer-BioNTech mengatakan bahwa pihaknya masih mengamati dan meneliti lebih lanjut tentang varian B.1.1.529. BioNTech bahkan menyebut bahwa varian Omicron berbeda dengan varian atau mutasi yang diamati sebelumnya.
“Varian ini berbeda secara signifikan dari varian yang diamati sebelumnya karena memiliki mutasi tambahan yang terletak di protein lonjakan. Kami mengharapkan lebih banyak data dari tes laboratorium paling lambat dalam dua pekan,” ungkap juru bicara Pfizer-BioNTech kepada Euro News.
“Data ini akan memberikan lebih banyak informasi tentang apakah B.1.1.529 dapat menjadi varian pelarian yang mungkin memerlukan penyesuaian vaksin kami jika varian tersebut menyebar secara global,”
“Pfizer dan BioNTech telah mengambil tindakan beberapa bulan yang lalu untuk dapat mengadaptasi vaksin mRNA dalam waktu enam pekan dan mengirimkan batch awal dalam waktu 100 hari jika ada varian yang lolos. Untuk itu, perusahaan telah memulai uji klinis dengan vaksin untuk varian spesifik, seperti Alpha dan Delta, untuk mengumpulkan data keamanan dan toleransi yang dapat regulator berikan sebagai bagian dari studi blue print jika memerlukan vaksin yang spesifik,” ucap Pfizer-BioNTech.
Selain BioNTech, produsen vaksin Moderna juga melakukan hal serupa. Mereka telah melakukan pengujian bagi tiga kandidat vaksin Covid-19 penguat yang diharapkan mampu menghadapi varian Omicron.
“Dosis penguat dari vaksin resmi mewakili satu-satunya strategi yang tesedia untuk meningkatkan kekebalan yang berkurang,” kata Moderna.
“Perusahaan bekerja cepat untuk menguji kemampuan dosis vaksin untuk menetralkan varian Omicron dan data penelitian akan siap dalam beberapa pekan mendatang,” tambah Moderna.
Secara spesifik, Moderna sedang menguji atau mempelajari penggunaan dosis lebih tinggi dari suntikan mRNA serta dua kandidat penguat multi-valent untuk mengantisipasi mutasi. Moderna juga akan segera mengajukan kandidat vaksin penguat khusus untuk menghadapi varian Omicron. [Mohamad Deny Irawan]