Plön, Gontornews – Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap fosil hewan karnivora purba menunjukkan bahwa 500.000 tahun yang lalu, hewan karnivora terbesar seperti Hyena terindikasi memakan manusia. Indikasi ini terlihat dari temuan fosil tulang paha karnivora di sebuah gua di Afrika Utara.
Dengan temuan fosil tulang paha tersebut, bukti bahwa hewan karnivora pertama adalah pemangsa manusia adalah benar. Kejadian tersebut diprediksi terjadi di Afrika utara pada zaman pleistosen tengah.
Di awal penelitiannya, peneliti menemukan tulang dewasa di dalam gua sebelah barat daya Casablanca yang dikenal dengan Thomas Quarry 1 Hominid Cave.
Gua tersebut dikenal dengan penemuan tulang belulang manusia purba serta alat bantu yang digunakan untuk mempertahankan hidup. Penemuan sejumlah bukti di atas juga menunjukkan eksistensi populasi Homo rhodesiensis yang merupakan jenis manusia purba di wilayah tersebut.
Selain itu, di dalam gua tersebut juga ditemukan sejumlah fosil tulang dari beruang, rusa kutub, macan kumbang serta babon raksasa yang sudah punah.
“Pola mengunyah pada tulang Hyena, atau lebih tepatnya Hyena gua, merupakan spesies besar yang sudah tidak ada lagi (punah),†kata Profesor Jean-Jacques Hublin dari Max Planck Institute for Evolutionari Biology, Jerman.
“Jika Anda membandingkan perbedaan cara makan karnivora besar seperti spesies kucing besar, singa dan harimau, dalam memakan daging dan mengunyah tulang secara ekstrem, maka kemampuan Hyena dalam memecah dan meretakkan tulang jauh lebih baik karena Hyena memiliki rahang dan otot rahang yang kuat,†ungkap Professor Hublin sebagaimana dilansir Abc Science.
Fosil tulang tersebut juga menunjukkan tanda-tanda gigitan dengan kedua ujungnya hancur dan retak.
Analisis Jean-Jacques Hublin yang telah diterbitkan pada jurnal Plos One edisi terbaru ini juga menunjukkan bahwa tulang sumsum Hyena tersebut masih utuh. Ini mengindikasikan, Hyena mungkin merasa terganggu.
Menurut Professor Dublin, penemuan fosil tulang manusia pada gigi karnivora juga ditemukan di Afrika Selatan, Eropa dan Timur Tengah. Mayoritas penemuan tulang itu ditemukan di sarang Hyena.
Meski demikian, penemuan tulang di diatas terjadi lebih awal, antara 40.000 sampai 10.000 tahun yang lalu ketika perburuan yang dilakukan oleh hewan karnivora meluas.
“Kami menduga, manusia menjadi pemangsa di era Pleistosen tengah, tetapi kami memiliki sangat sedikit bukti (penguat),†jelasnya.
“Kami semakin memahami bahwa manusia (saat itu) seperti halnya manusia saat ini. Mereka lebih siap berhadapan dengan hewan-hewan karnivora karena mampu menjaga diri dengan menggunakan api maupun senjata yang bisa membunuh dari kejauhan,†ungkapnya.
Hasil sementara, tulang manusia yang dimakan oleh Hyena dilakukan ketika manusia sudah mati.
“Tentu saja, kita tidak bisa mengatakan sepenuhnya bahwa manusia dibunuh oleh hewan karnivora ini atau jika Hyena atau hewan lainnya berada di dalam gua. Namun dengan banyaknya temuan fosil manusia bersama dengan sisa-sia jenis hewan seperti babon dan antelop, secara hati-hati dapat disimpulkan, bahwa manusia, saat itu, merupakan sumber makanan bagi hewan karnivora besar,†papar Profesor Dublin.
Manusia dinilai cukup mampu mengusir hewan karnivora dan mengambil bangkai merka lebih dari 500.000 tahun yang lalu. Sedangkan karnivora yang memangsa manusia justru hadir setelah manusia memakan sisa-sisa makanan yang ada di hadapannya.
“Kami mengetahui hal ini karena terdapat tanda di gigi karnivora yang menunjukan potongan tanda manusia pada tulang hewan dari sumber yang sama,†pungkasnya. [Mohamad Deny Irawan/Rus]