Melbourne, Gontornews — Badai dan hujan lebat mengguyur seluruh bagian pantai timur Australia, Kamis (16/1) waktu setempat. Sejumlah pihak berharap hujan deras ini dapat memadamkan beberapa titik kebakaran hutan yang melanda Australia dalam beberapa waktu terakhir, atau setidaknya memperlambat penyebarannya.
Meski demikian, pemerintah tetap memperingatkan bahwa badai dan hujan lebat yang intens dapat menyebabkan banjir bandang serta kilat yang menyambar, dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan yang baru.
“Kami mengharapkan cuaca tidak menentu (seperti saat ini) setidaknya untuk empat atau lima hari ke depan,” ungkap ahli meteorologi dari Bureau of Meteorology, Jake Phillipis.
“Curah hujan di beberapa daerah mungkin berguna dan di tempat lain mungkin berguna di tempat lain untuk satu atau dua militer saja,” tambahnya sebagaimana dilansir Reuters dari Australian Broadcasting (ABC).
“Ada risiko yang terkait dengannya. Jadi itu tidak selalu berkaitan dengan seberapa lebat hujannya terutama jika kita mendapatkan curah hujan dengan sangat cepat. Sementara yang kita butuhkan adalah hujan deras.
Sebagaimana diketahui Australia tengah menghadapi kebakaran hutan terparah sepanjang sejarah. Sejak September 2019, kebakaran hutan telah menyebabkan 29 orang dan jutaan hewan lainnya tewas. Pun dengan 2.500 rumah di Australia juga hancur akibat dilalap si jago merah yang meratakan hutan dan semak seluas wilayah Bulgaria.
Hingga saat ini, masih ada 85 titik kebakaran hutan yang menerjang negara bagian New South Wales yang belum diatasi. Sementara di negara bagian Victoria, ada 19 titik kebakaran yang juga belum bisa diatasi.
Datangnya hujan, setidaknya, membawa sedikit kelegaaan bagi warga Australia setelah kabut asap menghantui sejumlah kota-kota besar di Australia seperti Canberra dan Melbourne.
Namun, pemerintah juga mengingatkan bahwa perubahan cuaca dingin dan basah di sejumlah wilayah Australia hanya bersifat sementara. Prakiraan cuaca memprediksi bahwa cuaca panas akan kembali pada beberapa minggu mendatang. [Mohamad Deny Australia]