Hari ini kami mendapat tugas untuk menjelaskan tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan. Sebelumnya kami ingin menjelaskan lebih dahulu apa itu ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematik, objektif, bersifat umum dan dapat digunakan. Kemudian ilmu pengetahuan itu dikaitkan dengan objek tertentu. Umpama ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, geologi, dan lain sebagainya.
Kemudian kita tahu bahwa ilmu pengetahuan itu khususnya yang dari Barat itu berdasarkan filsafat naturalis. Filsafat naturalis itu apa? Filsafat yang berpandangan bahwa alam itu menciptakan dirinya sendiri. Jadi dari awal tidak mengakui adanya pencipta alam dan yang mengatur alam. Sedangkan dalam Islam itu sudah jelas bahwa segala sesuatu itu diciptakan oleh Allah, termasuk alam semesta ini. Jadi ini perbedaan yang prinsip.
Kemudian kalau dikatakan Islamisasi, apa mungkin diterapkan untuk seluruh ilmu pengetahuan? Ya, ilmu pengetahuan khususnya yang dibawa dari Barat itu berdasarkan filsafat naturalis tadi, sehingga itu perlu diislamkan. Pengislamannya itu bukan hanya sekadar cara mengajarkannya dengan Basmalah dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Bukan itu! Diterangkan kepada para murid, para mahasiswa, bahwa ilmu yang dibawa oleh Barat berdasarkan filsafat naturalis tadi, alam tidak diciptakan. Kalau alam tidak diciptakan berarti alam menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu di sana banyak penyimpangan-penyimpangan dari segi akidah.
Oleh karena itu dalam rangka Islamisasi perlu diadakan suatu kritik terhadap dasar-dasar ilmu pengetahuan ini. Biasanya disebut dalam bahasa Inggris, Sains. Sains itu ilmu pengetahuan alam, di antaranya bahwa di sana ada hukum-hukum alam. Itu bagi Islam adalah Sunnatullah. tapi itu dianggap merupakan penemuan para filosuf, umpamanya teori Newton, teori gravitasi, dan lain sebagainya. Itu di antaranya.
Padahal, seluruh alam ini diciptakan Allah dan peredarannya itu diatur oleh Allah. Kita menyebutkan peredaran alam ini merupakan Sunnatullah, tetapi bagi mereka alam itu sendiri yang menjalankan. Untuk itu kita menginginkan pemikiran yang benar bahwa hal-hal yang sekiranya itu tidak sesuai dengan akidah Islamiyah itu dikritik, kemudian diisi dengan akidah Islamiyah. Begitu caranya mengislamkan ilmu pengetahuan.
Tapi tidak cukup kalau hanya mengintegrasikan ilmu umum dan agama dengan cara meng-counter hal-hal yang negatif bagi akidah Islamiyah. Untuk itu akhirnya setelah kritik itu diadakan, baru setelah itu diciptakan ilmu pengetahuan Islam atau ilmu pengetahuan yang Islami. Umpamanya sekarang ada psikologi umum, itu biasanya yang menciptakan Barat. Dimulailah sekarang psikologi Islam.
Ada sekarang itu yang disebut ekonomi, biasanya menganut ekonomi kapitalis atau ekonomi sosialis. Setelah datangnya Islam, itu diubah menjadi ekonomi Islam. Kemudian juga ada sosiologi. Sosiologi umum itu yang menciptakan Barat, sesuai dengan wawasan Barat. Karena itu dibuatlah sosiologi Islam. Demikian juga yang lain-lain.
Oleh karena itu, usaha kita mendalami ilmu pengetahuan Barat, kemudian setelah itu wajib bagi kita mengisinya dengan ilmu pengetahuan Islam, inilah yang disebut Islamisasi. Jadi Islamisasi ini Terminal Terakhir, sehingga kita menciptakan suatu keilmuan berdasarkan akidah Islamiyah dan syariah Islamiyah. Dari situlah muncul disiplin ilmu tersendiri yang berdasarkan Islam. Itu yang kita harapkan. UNIDA Gontor sudah memulai itu sejak 56 tahun yang lalu. Dengan demikian kurikulum yang kita buat di UNIDA yaitu kurikulum yang sesuai dengan visi misi UNIDA.
Visi misi UNIDA itu pertama kali memang integrasi ilmu pengetahuan umum dan agama sebagaimana di KMI. Tetapi itu tidak cukup. Itu baru Terminal pertama. Kemudian Terminal terakhir yaitu kita mengadakan Islamisasi ilmu pengetahuan dengan mengisi hal-hal yang negatif yang dibawa dari Barat kemudian diisi dengan akidah dan syariah Islamiyah. Nah, untuk itu terakhir kita menciptakan disiplin ilmu tersendiri berdasarkan akidah Islamiyah. Itu yang akan kita lakukan dan sudah bisa terlaksana untuk beberapa disiplin ilmu pengetahuan.
Di kalangan kaum Muslimin ada yang sudah melaksanakan itu, ada yang belum. Ada yang baru mulai pada tahap integrasi ilmu pengetahuan umum dan agama. Dan UNIDA, Alhamdulillah telah melaksanakan Islamisasi itu. Karena itu merupakan visi misi Universitas Darussalam Gontor. []