Palu, Gontornews — Jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) bertambah menjadi 2.010. Demikian dikatakan Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kepada wartawan pada hari Selasa (9/10).
Dia mengatakan pihak berwenang akan menggelar doa bersama pada hari Kamis (11/10) untuk menandai akhir pencarian korban di daerah Petobo, Balaroa dan Jono Oge di Kota Palu.
Saat terjadi gempa, tanah di daerah ini menjadi gembur sehingga menenggelamkan rumah-rumah beserta penghuninya.
“Pencarian tidak akan dilanjutkan karena medan yang sulit dan dekomposisi tingkat tinggi yang membuat tubuh tidak dapat dikenali dan dapat menyebabkan kontaminasi,”kata Sutopo.
“Pada tanggal 11 Oktober, kami akan mengadakan doa bersama di Balaroa, Petobo dan Jono Oge untuk mengakhiri evakuasi korban,” paparnya.
Sejauh ini, korban tewas paling banyak ditemukan di Palu yang mencapai 1.601 orang. Sementara di Donggala 171 orang dan Sigi 222 orang. Sedangkan korban hilang hingga kini mencapai 671 orang. [Rusdiono Mukri]