Indramayu, Gontornews — Annisa Nurjannah SSos, pemilik Ayatoko Oleh-Oleh Indramayu, merupakan satu di antara jutaan wanita tangguh yang mencoba mengadu peruntungan di dunia bisnis kuliner. Berawal dari ide sang suami, akhirnya beragam produk berbahan dasar bawang goreng bisa muncul ke pasaran dan dikenal banyak orang di mancanegara.
“Aku fokus go international ke lokasi teman-teman yang berada di Mekkah, Madinah, Turki, Qatar, dan Cina,” terang Annisa Nurjannah.
Siwang (Terasi Bawang), Triwang (Teri Bawang), serta Bagor (Bawang Goreng) aneka rasa, merupakan beberapa produk terbaik Annisa yang kini telah banyak dinikmati dan beredar di mancanegara. Meski bisnis ini baru dua tahun ia tekuni. Strategi pemasaran yang dipakai wanita cantik, yang pernah menyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri ini, yakni fokus memasarkan produk ke teman-teman yang berada di luar negeri.
“Aku jualan aneka bawang ini, ide pertama dari suami. Kalau tidak salah pada tanggal 25 Desember, dua tahun lalu,” terang Annisa kepada Gontornews.com.
Ketika itu ia sedang merasa jenuh di rumah, bingung mau berbuat apa. Hingga akhirnya ia mencoba membuat inovasi Siwang karena bahan terasinya ada. “Lalu dibuatlah bawang goreng menggunakan tepung,” kenang Annisa.
Awal mula produksi, ibu dua anak ini hanya menggunakan bahan-bahan dasar yang tersedia di dapur pribadinya. Saat itu di dapurnya banyak tersimpan cabai kering yang dikumpulkan dari pembelian sayur sup. “Setiap membeli sup ayam mendapat sebungkus cabai kering, lalu aku kumpulkan karena tidak termakan,” sambung wanita kelahiran tahun 1986 itu.
Ketika produk selesai dibuat, pebisnis asal Indramayu ini pun langsung memublikasikannya ke media sosial, hingga akhirnya mendapat sambutan hangat dari banyak orang, pecinta bawang goreng. Tak berpikir lama, Annisa dengan sigap memesan label untuk produk makanannya tersebut. “Kami langsung membuka order dan alhamdulillah lumayan banyak peminatnya,” tambahnya.
Dari Siwang tadi, pengusaha yang satu ini lantas beranjak ke ide lainnya. Masih bergelut pada bahan dasar bawang, kini ia dan suami mencoba memvariasikannya dengan bahan campuran lain yaitu ikan teri. Dan campuran teri ini pun lagi-lagi berhasil menggoyang lidah para maniak bawang lalu dinamakan Teriwang (Teri Bawang).
Nah, untuk menyiasati harga pasar, setahun pertama Annisa hanya memakai bawang biasa. Namun, lambat laun ia mencoba untuk menyajikan makanan berkelas dengan menaikkan kualitas bawang. Ia menggunakan jenis bawang yang terbaik di pasaran.
Annisa lantas mengutarakan, omset bisnisnya masih kalah dari para pelaku usaha lain. Karena baginya, usaha ini hanya sebagai tambahan penghasilan saja.
Selain berjualan aneka produk bawang goreng, Annisa juga sempat berjualan cumi kering dan pernah meraih omset Rp 17 juta, hingga menghabiskan 300 kg cumi dalam waktu empat puluh hari. Ia juga pernah berjualan buah mangga dan berhasil menjual satu ton mangga dalam semusim.
Intinya, jangan mudah putus asa dalam berusaha. Apa pun ide yang ada di pikiran, selagi itu baik, tentu bisa dicoba dan syukur-syukur bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Selain itu, ujar Annisa, “Apa pun yang aku lakukan ada ridha dan bantuan suami.” [Edithya Miranti]