New Haven, Gontornews – Sebuah penemuan baru menunjukkan, label komposisi gizi dan nutrisi pada kemasan makanan berperan penting dalam membatasi dan mengurangi jumlah penderita diabetes tipe 2.
Selama ini penyematan label makanan seringkali diabaikan. Padahal, dengan adanya informasi gizi yang tertera di kemasan tersebut, jumlah penderita penyakit diabetes tipe 2 bisa ditekan.
Sebagaimana dilansir American Journal of Public Health, Grace Kollanoor-Samuel, mahasiswa doktor kesehatan masyarakat di Yale School of Public Health, menemukan pemberian informasi seputar gizi maupun nutrisi melalui label makanan mempengaruhi tinggi-rendahnya kadar glukosa dalam darah.
Kollanor-Samuel berpandangan, masyarakat yang teredukasi dengan informasi gizi dan nutrisi ini berpotensi untuk melakukan hal serupa dari waktu ke waktu.
Setidaknya, efek perlindungan dari informasi mengenai glukosa darah yang tertera di label makanan ini berdampak langsung pada 15 persen jumlah penderita diabetes tipe 2.
Di Amerika Serikat, penyakit diabetes tipe 2 menjadi salah satu penyakit dengan jumlah penderita terbanyak di antara penyakit-penyakit lainnya. Masyarakat Latin dinilai paling berpotensi menderita penyakit ini. Selain makanan, penyebab lainnya adalah masih terbatasnya akses kesehatan bagi masyarakat Latin.
“Penelitian yang dilakukan secara acak ini menunjukkan bahwa peran edukasi dari label makanan membantu individu berpenghasilan rendah di Amerika Serikat untuk mengontrol diabetes tipe 2,†papar Profesor Rafael Prez-Escamillia, salah satu penulis dalam penelitian itu.
Sebagai ujicoba, sejumlah petugas kesehatan memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara efektif untuk mengatur belanja seseorang sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan gizi baik di rumah maupun di toko.
Kollanoor-Samuel mengatakan petugas kesehatan sangat berperan penting dalam mengedukasi penelitian ini kepada masyarakat. Hal ini tak lepas dari kemampuan petugas kesehatan dalam mengelola pesan dari dokter kepada masyarakat.
Penelitian yang dilakukan oleh Kollannoor-Samuel merupakan bagian dari disertasi doktoral dari Fakultas Kesehatan dan Masyarakat diYale School of Public Health yang dilakukannya. Selain itu, dirinya juga berkolaborasi dengan Perez-Escamillah sebagai pembimbing disertasi serta Fatma Shebl yang merupakan asisten profesor di Yale School of Publik Health.
Setelah menyelesaikan disertasinya, Kollannoor berencana untuk memperluas kajiannya tentang label makanan dengan menyertakan populasi tertentu, terlepas apakah hal tersebut terkait langsung dengan penyakit kronis atau tidak.
Selain itu, dirinya juga akan mulai mengeksplorasi efek protektif penggunaan label makanan untuk kasus diabetes seperti modifikasi yang terdapat dalam makanan cepat saji atau minuman bersoda. [Mohamad Deny Irawan/Rusdiono Mukri]