Bekasi, Gontornews — Meretas usaha bersama keluarga adalah hal yang paling menyenangkan. Selain bisa saling berbagi rejeki dan keberkahan, pengerjaannya pun bisa lebih fleksible karena bisa dikerjakan bersama-sama.
Widyastuti SPd, alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 tahun 2005, bersama suami sejak tahun 2017 telah mencoba merintis peluang usaha kuliner nasi kebuli.
Nama Nasi Kebuli Emak Yeye diambil dari nama ibu mertua Widy. Bertempat di bilangan Jl Kalibaru Barat, Bekasi Barat dengan info pemesanan ke nomor 083870178622.
Biasanya, Nasi Kebuli Emak Yeye sering disajikan untuk beragam acara pengajian, aqiqah, ulang tahun, atau sunatan.“Alhamdulillah, Nasi Kebuli Emak Yeye pernah menerima pesanan hingga ratusan bungkus,” tutur Widy kepada Gontornews.com.
Soal rasa, nasi kebuli, milik istri M Muchlisin Maulana, SPdI, ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain terjamin kelezatannya, harga yang ditawarkan pun cukup ramah dengan kantong para pembeli.
Paket nasi kebuli pada acara aqiqah dihargai Rp 13 ribu/bungkus. Isinya mencakup, nasi kebuli, acar, dan emping. Dengan perincian sebagai berikut, paket A senilai Rp 1,2 juta dengan menu daging rendang dan gulai 75 bungkus.
Paket B senilai Rp 1,4 juta dengan menu daging rendang dan gulai 100 bungkus. Paket C senilai Rp 1,6 juta dengan menu daging rendang dan gulai 120 bungkus.
Sedangkan untuk acara-acara prasmanan, pemesanan paket nasi kebuli dibandroll seharga Rp 23 ribu/box untuk nasi kebuli kambing dan Rp 20 ribu/box untuk nasi kebuli ayam.
Pemesanan dalam jumlah besar paket nasi dibuat berdasarkan ukuran gidir. “Gidir itu panci besar atau lanseng untuk menanak nasi dan hasilnya bisa untuk beberapa nampan,” jelas ibu tiga anak ini.
Lebih rincinya sebagai berikut, pertama, paket gidir besar untuk 100 nampan (kambing Rp 6 juta dan ayam Rp 5,5 juta). Kedua, paket gidir sedang untuk 50 nampan (kambing Rp 3 juta dan ayam Rp 2,75 juta). Ketiga, paket gidir kecil untuk 25 nampan (kambing Rp 1,5 juta dan ayam Rp 1,25 juta).
“Selain menu di atas, kami juga siap menyediakan menu nasi mandi (beras asli India). Sebagaimana pernah dipesan untuk acara Maulid Nabi sebelumnya,” jelas pengusaha asal Bekasi ini.
Namun, lanjutnya, kendalanya pada harga nasi mandi yang masih terbilang mahal yakni Rp 200 ribu/5 kilogram.
Menjalankan bisnis memang tidaklah mudah. Widy pun mengakui bahwa dulu ia pernah dikomplain pelanggan.
“Dulu sebelum kami punya mobil pribadi, kami masih menggunakan motor untuk mengantar pesanan. Alhasil selain pernah kehujanan, bungkus nasi juga pernah rusak (penyok),” terangnya.
Kini, usaha kuliner Nasi Kebuli Emak Yeye semakin banyak dikenal orang. Omsetnya pun bisa mencapai jutaan rupiah. Meski, harga sembako dua tahun belakangan naik, tapi Widy tetap menjual dengan harga yang sama dan kualitas serta rasa yang terbaik. Semua demi memanjakan hati para pelanggan.
Harapannya semoga usaha ini bisa terus lancar dan berkah. “Dan semoga semua lapisan masyarakat bisa mengenal dan mencicipi kuliner nasi kebuli dengan harga terjangkau.” pungkas guru Al-Wathoniyah 20, Bekasi dan pendiri TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan Majelis Taklim Ar-Rahman ini. <Edithya Miranti>