Salah satu alasan Allah SWT mengutus RasulNya adalah untuk mendidik umat. Mendidik dan mengajarkan sehingga manjadi manusia yang memiliki akhlak mulia.
Sementara itu, Allah SWT sendiri telah mengajarkan RasulNya dengan caraNya sendiri, sehingga para Rasul itu, siap untuk mendidik umatnya.
Dalam mengajarkan ilmu, para Rasul memfokuskan pada empat hal, sebagaimana termaktub dalam Alqur’an, surat Al Jumuah ayat 2 yang artinya:
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Membentuk akhlak mulia bukan saja fokus namun juga merupakan tujuan dari pendidikan yang disampaikan Rasul. Pembentukan akhlak hanya bisa dilakukan dengan penanaman akidah yang baik dan benar.
Untuk itu, fokus pertama yang dilakukan Rasul dalam mendidik adalah mengajarkan akidah. Penanaman akidah yang baik dan benar sangat diperlukan, sebab melalui akidah yang benar tersebut, akhlak seseorang akan terbentuk sempurna.
Dalam mendidik akidah, Rasul juga telah mengajarkan hal-hal yang gaib, yaitu sesuatu yang tidak dapat terlihat oleh indra penglihatan manusia, sehingga dapat menghadirkan keimanan kepada Allah.
Fokus kedua adalah pembentukan akhlak yang mulia. Akhlak adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia.
Seseorang tanpa akhlak yang baik, akan sulit untuk menjalankan kehidupannya di dunia, sulit dalam berinteraksi dengan sesama. Sebab, seseorang tanpa akhlak bisa jadi akan membuat suatu hal yang dapat merugikan orang lain.
Akhlak mulia akan mengantarkan manusia pada hablu mina Allah dan hablu minannas yang sempurna, dan seseorang dengan akhlak mulia akan banyak mendapatkan simpati dan disukai banyak orang.
Setelah mengajarkan akidah dan pembentukan ahlak yang mulia, maka fokus ketiga yang dilakukan Rasul dalam mendidik umatnya adalah mengajarkan Alqur’an dan Assunah.
Alqur’an merupakan sumber ilmu, yang datang langsung dari Allah Azza Wajala. Ia adalah kalimat perintah dan larangan yang Allah sampaikan kepada hambaNya.
Alqur’an juga merupakan ilmu untuk mengetahui hal-hal yang gaib, termasuk hal yang telah terjadi di masa lampau maupun hal akan terjadi hingga hari kiamat. Sumber ilmu yang tidak dapat disaingi oleh kitab-kitab lainnya.
Sementara itu Assunah, yang merupakan kebiasaan baik dari sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani hidupnya.
Rasulullah adalah teladan bagi seluruh umat di muka bumi, bilkhusus bagi Umat Islam. Setiap perbuatan, perkataan serta sikap dan tindakannya selalu dijaga Allah.
Selain itu, Assunnah juga merupakan sumber hukum kedua setelah Alqur’an, di mana informasi yang disampaikan oleh para sahabat mengenai sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani kehidupannya sehari-hari.
Oleh sebab itu, dengan mengajarkan Assunnah kepada umatnya, akan dapat membentuk pribadi yang hebat, kuat dan tangguh. Terlebih, dari segi medis, ajaran yang disampaikan Rasulullah dalam kesehariannya, memiliki keunggulan untuk menjadikan manusia menjadi sehat.
Kemudian untuk fokus yang terakhir, adalah mendidik umat untuk bisa menguasai berbagai bidang, baik ekonomi maupun politik.
Umat Islam adalah umat pilihan yang Allah ciptakan untuk bisa menjadi pemimpin di muka bumi. Sehingga harus bisa menguasai ilmu-ilmu yang dapat menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh alam atau Rahmatan lil alamin.
Pendidikan akidah yang baik dan benar akan membentuk akhlak yang mulia, ditambah dengan mengajarkan Alqur’an sebagai sumber ilmu serta Assunnah, sehingga dapat membentuk umat yang siap dalam menguasai berbagai permasalahan di bumi, baik soal ekonomi, pendidikan hingga politik.