Depok, Gontornews — Sejak kemunculan penyakit Flu Singapura di Tanah Air Indonesia, ternyata sampai sekarang masih banyak orangtua yang belum mengetahui apa itu Flu Singapura. Dalam istilah kedokteran Flu Singapura adalah hand foot and mout disease atau disingkat HFMD. Jika dibahasa Indonesiakan menjadi penyakit KTM (Kaki Tangan Mulut). Karena salah satu ciri penyakit ini adalah adanya lepuhan pada kaki, tangan, dan mulut.
Sebagaimana dilansir honestdocs.id, Flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan luka seperti sariawan yang banyak pada bibir dan mulut bagian dalam, luka lepuhan juga muncul pada tangan, kaki, dan terkadang pada bokong atau daerah popok.
Flu Singapura ini mudah menular dan umumnya menyerang balita usia dua minggu sampai lima tahun. Namun fakta di lapangan ada kasus yang terjadi pada anak hingga usia sepuluh tahun. Sedangkan orang dewasa, umumnya kebal terhadap enterovirus ini, tapi tetap saja bisa terjadi.
Dr Annes Waren, alodokter.com, menjelaskan bahwa apabila kita terjangkiti oleh suatu virus, maka gejala yang muncul akan tergantung pada daya tahan tubuh kita. Umumnya Flu Singapura seperti penyakit virus lainnya memang menimbulkan gejala awal berupa demam, sakit tenggorokan, hilang nafsu makan, dan lainnya.
Namun gejala tersebut bisa saja tidak dialami atau tidak disadari oleh penderita. “Gejala khas dari Flu Singapura adalah munculnya ruam berupa bintil-bintil air pada mulut, tangan, dan kaki,” terang dr Annes.
Nah bagi penderita penyakit ini, disarankan unutk mengkonsumsi makanan lunak yang sehat, tingkatkan asupan antioksidan seperti buah-buahan, dan hindari makanan terlalu pedas, banyak bumbu, terlalu panas atau terlalu dingin.
Selain itu, dokter cantik ini juga menyarankan untuk berkumur dengan air garam dua kali sehari dan menjaga kebersihan gigi juga mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari. Apabila keluhan menetap, sebaiknya berobat ke dokter terdekat dan mungkin dibutuhkan penanganan khusus.