Tolikara, Gontornews — Gara-gara soal pembagian dana bantual, bentrok fisik antar distrik terjadi di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Ketegangan antar distrik terjadi sejak 9 April dan telah menyebabkan satu tewas, 17 luka berat dan 15 warga lainnya terluka ringan.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tolikara telah meminta bantuan pusat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroh seperti dikutip Antara, Ahad (24/4). Sutopo memaparkan, konflik tersebut menyebabkan David Manipo (24 th) dan sedikitnya 95 unit rumah terbakar. “Selain itu juga kerusakan pertanian, penjarahan ternak dan kehilangan harta benda,” tambahnya.
Untuk mencegah konflik berlanjut, saat ini BPBD Tolikara, SKPD, TNI dan Polri disiagakan di antara kedua belah pihak. Akibat konflik ini warga sekitar mengungsi di wilayah yang lebih aman. Diperkirakan jumlah mereka mencapai 10 ribu jiwa. Mereka mengungsi lantaran rumah mereka sudah hangus, dibakar rata dengan tanah, termasuk hewan ternak juga dijarah.
Sementara itu,  Bupati Tolikara Usman Wanimbo menepus anggapan bahwa konflik ini diakibatkan karena penyaluran bantuan dana pemerintah yang tidak merata. Dia menegaskan bahwa pertikaian antarwarga terjadi karena masalah perzinahan. “Tidak ada sangkut pautnya dengan dana bantuan pemerintah, ini murni semata-mata perzinahan. Warga salah satu distrik yang marah berupaya membalas dendam ke distrik lain,†kata Usman seperti dilansir dari bbc indonesia.
Usman mengakui bahwa besaran dana bantuan pemerintah yang disalurkan ke setiap distrik berbeda-beda. Namun Dia tidak menjelaskan apa yang menjadi dasar perbedaan besaran dana ke setiap distrik.[Ahmad Muhajir/Dedi Junaedi]