Ankara, Gontornews — Pasukan Turki dan Rusia pada 1 November meluncurkan patroli bersama di Suriah barat laut. Patroli pertama mereka ini sebagai bagian dari kesepakatan yang menghentikan serangan Turki terhadap YPG.
“Patroli gabungan Turki-Rusia pertama dengan unit darat dan udara sedang berlangsung di timur Ad Darbasiyah di timur laut Suriah sebagaimana disepakati antara Presiden Turki dan Rusia di Sochi pada 22 Oktober,” kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan.
Patroli bersama sepanjang 110 km dengan polisi militer Rusia, yang terdiri dari sembilan kendaraan militer, mulai di Darbasiya dan melakukan perjalanan ke barat di sepanjang perbatasan, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Patroli tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin untuk penarikan anggota YPG dalam waktu 150 jam, yang sudah diselesaikan, dari hampir seluruh perbatasan timur laut Suriah, dari Sungai Eufrat hingga perbatasan Irak.
Rusia dan pasukan rezim Suriah bergerak masuk untuk memastikan bahwa YPG mundur 30 kilometer (sekitar 20 mil) dari perbatasan. Moskow kemudian memberi tahu Ankara bahwa penarikan itu sudah selesai.
Tetapi pada 30 Oktober, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki memiliki informasi bahwa YPG, yang Ankara anggap sebagai kelompok teroris karena hubungannya dengan PKK, belum menyelesaikan penarikannya.
Setelah finalisasi penarikan, patroli gabungan Turki-Rusia akan memulai jalur selebar 10 kilometer (sekitar 6 mil) dari perbatasan, menurut memorandum tersebut.
Satu-satunya pengecualian untuk patroli bersama adalah kota Qamishli di ujung timur jauh perbatasan.
Polisi militer Rusia melakukan patroli pertama mereka di Suriah utara pada 23 Oktober. Pada 25 Oktober, Rusia telah mengirim ratusan pasukan tambahan ke Suriah untuk membantu patroli. [RM]