Jakarta, Gontornews- Dunia digemparkan dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang menginfeksi lebih dari 100 negara di dunia. Dengan kondisi seperti ini umat Islam di seluruh dunia termasuk Inggris pun merasakan dampaknya terutama untuk satu bulan Ramadhan ini.
Kepada Gontornews, dosen UNIDA Gontor yang sedang menempuh S3 nya di Kingston University London, Inggris, Royyan Ramdhani Djayusman mengatakan, ada yang berbeda dengan Ramadhan di Inggris kali ini. Dimana aktivitas Ramadhan kali ini banyak yang harus dikerjakan secara online.
“Jika Ramadhan sebelumnya masjid-masjid dipenuhi banyak kegiatan: pengajian, takjil bersama dan shalat tarawih berjamaah di masjid. Karena lockdown, tahun ini masjid-masjid tidak beroperasi secara normal sehingga banyak kegiatan Ramadhan tahun ini diubah menjadi online,” jelasnya.
Sebagai contoh, East London Mosque, Kingston Mosque dan Central Mosque misalnya, merekam tausiah atau pengajian untuk diupload dan disebarkan kepada jamaahnya. Ada juga yang menggelar tadarus online dengan aplikasi video conference, zoom.
Selain itu komunitas Muslim Indonesia di Inggris, Indonesian Islamic Centre (IIC) London juga menggelar pengajian online lewat aplikasi zoom yang secara rutin akan dilakukan selama Ramadhan tahun ini. “Pengajian ini berkoordinasi dengan KBRI London dan dapat diakses melalui website resmi KBRI,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Dewan Muslim Inggris (MCB) sebelumnya telah mengeluarkan panduan bagi umat Islam dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadahan tahun ini. Dalam panduan itu disebutkan, Ramadhan tahun ini merupakan pengalaman yang sangat berbeda bagi umat Islam.
Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (21/4), MCB mengimbau seluruh umat Islam di Inggris beradaptasi dengan keadaan yang berubah selama pandemi Covid-19. Dengan begini umat Islam yang akan berbagi makanan untuk berbuka puasa harus dilakukan secara virtual.
Dilansir Arab News, Kepala proyek Open Iftar, Amad Afzal mengatakan, jika tahun 2019 lalu pihaknya menggelar buka puasa bersama di London, Sheffield, Newcastle, Leicester, Bradford, Manchester dan Birmingham, tahun ini buka puasa bersama dilakukan secara virtual
“Kami ingin mengulang kembali di tahun ini. Akhir Februari 2020 sebanyak 50 tempat di seluruh London dan Inggris sudah disiapkan. Namun, pandemi ini membatalkan acara temu besar-besaran itu,”ungkapnya.
Menurutnya, dengan buka puasa bersama secara virtual ini memungkinkan pesertanya terhubung satu sama lain dengan tetap menaati aturan jaga jarak sosial di tengah wabah virus corona.
[MKM]