Malang, Gontornews — Dinamika penelitian dan pembelajaran Bahasa Arab modern semakin pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai pendekatan konvensional yang kerap digunakan bahkan diandalkan dalam pembelajaran dan penelitian Bahasa Arab di masa lalu, perlahan mulai tergeser dengan hadirnya berbagai pendekatan mutakhir yang kreatif, inovatif, bahkan revolusioner.
Hal itu berdampak besar bagi keseluruhan proses penelitian dan pembelajaran Bahasa Arab, mulai dari penyusunan kurikulum sampai dengan proses evaluasi. Alhasil, terjadi pembaruan sistem penelitian Bahasa Arab secara menyeluruh dan berkelanjutan. Pembaruan tersebut tidak hanya terjadi di beberapa jenjang pendidikan Bahasa Arab, tetapi menyeluruh di semua jenjang, terutama jenjang pendidikan tinggi atau universitas.
Seiring dengan peningkatan kedewasaan, kemampuan belajar, dan kapasitas akademis peserta didik, pengembangan sistem penelitian dalam pembelajaran Bahasa Arab di jenjang yang lebih tinggi lebih terbuka dan cenderung dinamis.
Hal itu memberi peluang kepada para peneliti untuk bisa melakukan pembaruan ataupun pengembangan terhadap pendekatannya dalam meneliti Bahasa Arab. “Sebagai contoh, salah satu segi yang bisa diperbarui atau dikembangkan adalah penelitian berbasis korpus,” terang Dr Zakiyah dalam penelitian berjudul, Orientasi dan Trend Riset Prodi PBA UIN Malang; Analisis Linguistik Korpus.
Pemanfaatan teknologi dalam penelitian mulai dikembangkan seiring dengan perkembangan teknologi di era revolusi 4.0. Salah satu pemanfaatan teknologi dalam penelitian adalah penelitian berbasis korpus yang memanfaatkan aplikasi frekuensi kata, kolokasi, dan konkordansi kata.
Perempuan kelahiran Jember, 16 April 1980 ini menambahkan bahwa pemanfaatan korpus untuk pemetaan penelitian meski sudah cukup populer di banyak kalangan, masih perlu disosialisasikan dan digalakkan di kalangan praktisi pengajaran maupun peneliti Bahasa Arab di Indonesia.
Sebagai suatu hal yang baru, wajar jika pendekatan ini masih perlu waktu untuk dikenal, dipelajari, dipahami, dan digunakan dalam proses pembelajaran dan penelitian bidang Bahasa Arab. Oleh karena itu, perlu pemanfaatan korpus secara umum dalam berbagai bidang keilmuan Bahasa Arab dengan opsi-opsi pendekatan atau analisis yang mungkin dilakukan dalam penelitian serta yang bisa dihasilkan dari pemanfaatan korpus untuk kepentingan pembelajaran dan penelitian Bahasa Arab.
Sejalan dengan fenomena ini, korpus adalah kumpulan teks elektronik yang sistematis, yang kemudian digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa. Korpus menyediakan materi asli dan berpotensi kaya serta menarik.
Ada perbedaan mendasar antara sifat tekstual dan wacana juga sifat komunikatif pembelajaran dan penelitian bahasa. Korpus ini berisi catatan tekstual dari situasi wacana dan rekontekstualisasi catatan ini yang penting jika ada sesuatu yang dapat dipelajari dari mereka, bisa sulit dan memerlukan sumber pedagogis.
Korpus linguistik sendiri adalah salah satu metode analisis linguistik berbasis teknologi yang dapat menjadi berguna dalam pembelajaran dan pengajaran, dan dalam tiga puluh tahun terakhir penggunaannya di kelas sudah mulai meningkat dan berkembang.
Penelitian ini merupakan studi pustaka pemetaan abstrak penelitian tugas akhir skripsi, tesis, dan disertasi pada kajian Pendidikan Bahasa Arab di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berbasis korpus linguistik. Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pertama, tema penelitian yang paling diminati mahasiswa PBA UIN Malang dalam kurun waktu 2015-2019 baik di S1, S2, dan S3 dari segi kluster pembelajaran/ta’lim yaitu tema bahan dan buku ajar, dari segi kluster keterampilan berbahasa/maharat lughawiyah yaitu maharah kalam/keterampilan berbicara, dan dari segi kluster unsur bahasa/anashir lughah yaitu mufradat/kosakata.
“Ini menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung meneliti materi keterampilan berbicara berbasis mufradat,” tekan sang doktor yang juga merupakan alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor Putri tahun 1998 itu.
Kedua, metode penelitian yang paling banyak digunakan mahasiswa adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Mahasiswa cenderung mengembangan bahan ajar atau kamus yang menjadi tren metode penelitian di PBA UIN Malang. Donimasi penggunaan salah satu metode penelitian ini berkembang dan dipengaruhi oleh lingkungan dan berdasarkan arahan dosen pembimbing dan program studi.
Ketiga, peta wacana tema penelitian didominasi tema kebahasaan yang masuk pada pembelajaran mikrolinguistik, dan peta wacana didominasi metode penelitian dan pengembangan serta penelitian lapangan dibanding penelitian pustaka.
Pada penghujung penelitiannya, Dr Zakiyah, pegiat dan pemerhati di bidang bahasa ini pun kemudian menjelaskan bahwa penelitian ini terbatas dengan analisis frekuensi kemunculan kata dan kluster kata berbasis korpus lingustik, pada abstrak penelitian.
Penggunaan kata dan frasa bergantung pada penulis karya ilmiah. Kesalahan bahasa pada penulisan juga mempengaruhi kemunculan frekuensi kata dalam mereduksi data dan mengklasifikasi kata.
Keterbatasan peneliti juga, lanjutnya, pada fokus tema yang terbatas hanya pada kluster pembelajaran, keterampilan dan unsur bahasa, belum banyak melihat variasi kluster tema yang luas. Begitu juga dengan pendekatan dan metode penelitian, belum pada detail jenis penelitian, sumber data, dan analisis data.
Oleh karena itu, dosen pengajar Bahasa Arab yang turut aktif mengisi beberapa seminar lintas negara diantaranya Mesir, Maroko, serta Qatar (Al Jazeera Media Institute) ini pun berharap dari hasil pemetaan tren peta kajian pendidikan Bahasa Arab lima tahun terakhir yang didominasi satu tema dan satu jenis penelitian yang dapat menyebabkan kejenuhan, sehingga pihak prodi dan fakultas/pascasarjana dapat menjadikan bahan untuk evaluasi dan arah kebijakan penelitian selanjutnya.
Bagi mahasiswa diharapkan mendapat gambaran peta kajian dan tren penelitian PBA sehingga dapat dijadikan pijakan atau penelitian pendahuluan untuk memilih dan menentukan tema penelitian dan metode penelitian untuk tugas akhir. Selayaknya untuk memilih variasi tema dan jenis metode penelitian dan tidak hanya mengikuti tren yang ada untuk menghindari kesamaan, plagiasi, dan kejenuhan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih sangat sederhana dan belum sempurna. “Harapannya, semoga peneliti berikutnya dapat mengembangkan penelitian berbasis korpus linguistik dengan data dan wacana yang lebih luas juga mampu mengembangkan penelitian yang masih banyak celah dan bahan yang dapat diteliti,” tutup salah satu pengurus Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor Malang tersebut.[Edithya Miranti]