30
Tonton Selengkapnya
Popup Image
32 °c
Special capital Region of Jakarta
Wed
Thu
Thursday, 12 June, 2025
Login
Langganan
gontornews.com
Cari Pondok Pesantren
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result
gontornews.com
Langganan
Home Tadabbur Tafsir

Kesabaran Kunci Kesuksesan

Oleh Prof Dr H Sofyan Sauri MPd, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia

Rusdiono Mukri by Rusdiono Mukri
2 June 2025
in Tafsir
0
Kesabaran Kunci Kesuksesan

Foto: IIS PSM Magetan

Landasan Teologis

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَࣖ

“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200)

Interpretasi Para Mufasir

BACA JUGA

Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

Sombong Runtuhkan Derajat dan Datangkan Laknat

Berbaktilah kepada Orangtua Sebelum Penyesalan Datang

Cara Bijak di Dunia Maya Sesuai Petunjuk Al-Qur’an

Insan Kamil sebagai Tujuan Akhir Pendidikan

Tafsir Al-Mukhtashar menyebutkan, ayat ini menyeru orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya agar bersabar terhadap beban-beban syariat (agama) serta musibah-musibah dunia yang menimpa. Dan agar orang-orang yang beriman mengalahkan orang-orang kafir dalam hal kesabaran. Jangan sampai mereka lebih sabar dari kaum yang beriman.

Ayat ini juga menyeru agar orang-orang yang beriman menegakkan jihad di jalan Allah dan takut kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, supaya orang-orang yang beriman mendapatkan apa yang diharapkannya, selamat dari neraka dan masuk ke dalam surga.

Sedangkan Tafsir Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an menyebutkan, dalam ayat ini, Allah mendorong kaum Mukmin kepada sesuatu yang menyampaikan mereka kepada keberuntungan, yaitu dengan bersabar (sikap menahan diri memikul hal yang tidak mengenakkan) di atas ketaatan, baik ketika tertimpa musibah maupun dalam menjauhi maksiat. Dan  berjihadlah dalam semua keadaan untuk mendapatkan surga dan terhindar dari neraka.

Sementara itu dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Mereka diperintahkan agar bersabar di atas agama mereka yang telah Allâh Azza wa Jalla ridhai untuk mereka, yaitu agama Islam. Jangan sampai mereka meninggalkannya dengan sebab senang atau susah, sengsara atau sejahtera, sehingga mereka bisa mati dalam keadaan sebagai orang-orang Islam. Dan agar mereka menambah kesabaran menghadapi musuh-musuh yang menyembunyikan agama mereka.”

Adapun Kitab Bahjatun Nâzhirîn Syarah Riyâdhus Shâlihîn menyebutkan, Syaikh Salîm bin ‘Ied al-Hilâli berkata, “Allâh Azza wa Jalla memerintahkan orang-orang yang beriman agar teguh di atas ketaatan kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan, ridha terhadap qadha’ dan takdir-Nya, dan mengalahkan musuh dengan kesabaran. Jangan sampai musuh lebih sabar dan lebih tahan daripada orang-orang yang beriman. Allâh juga memerintahkan bersiap siaga di perbatasan negeri untuk menjaga daerah Islam dan menolak penyerangan orang-orang kafir.”

Nilai-Nilai Pedagogis

Surat Ali Imran ayat 200 mengandung sejumlah nilai Pendidikan (pedagogis). Di antaranya, pertama, kesabaran sebagai Kompetensi Inti Pendidikan. Pendidikan harus membentuk karakter sabar dalam menghadapi tantangan belajar, baik bagi guru maupun siswa. Ayat ini memerintahkan untuk bersabar dan menguatkan kesabaran (ṣbirū wa ṣābirū), yang menunjukkan bahwa proses pendidikan menuntut ketekunan dan daya tahan dalam menghadapi kesulitan.

Kedua, kolaborasi dalam keteguhan (Musabarah). Kesuksesan belajar bukan hanya ditentukan oleh individu, tetapi oleh kolaborasi yang saling menguatkan dalam menghadapi tantangan. Kata ṣābirū berarti saling menguatkan dalam kesabaran. Dalam konteks pendidikan, ini menekankan pentingnya kerjasama dan dukungan antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah.

Ketiga, kesiapsiagaan dan kedisiplinan (Murābaṭah). Proses belajar menuntut kesiapan mental, fokus, dan disiplin dalam jangka panjang. Rābiṭū bermakna tetap siaga atau berjaga di garis depan. Dalam pendidikan, ini mencerminkan pentingnya konsistensi dan pengawasan diri sebagai bagian dari kedewasaan belajar.

Keempat, ketakwaan sebagai landasan etika pendidikan. Ketakwaan kepada Allah menjadi dasar moral dalam proses pendidikan. Wa-ttaqullāh menekankan bahwa tujuan akhir dari pembelajaran bukan hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga pembentukan akhlak dan integritas spiritual.

Kelima, kesuksesan (Falāḥ) sebagai hasil dari proses pendidikan yang bernilai. Kesuksesan dalam pendidikan tidak instan, melainkan buah dari kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan. Frasa laʿallakum tufliḥūn (agar kalian beruntung/sukses) menunjukkan bahwa keberhasilan sejati merupakan hasil dari proses perjuangan yang konsisten dan bernilai.

Lalu apa implikasinya dalam dunia pendidikan? Pertama, guru perlu menanamkan nilai sabar aktif, yaitu kesabaran yang produktif, bukan pasif. Kedua, pembelajaran harus dirancang untuk membangun daya tahan mental siswa, bukan hanya kecakapan akademik. Ketiga, pendidikan karakter berbasis ketakwaan harus menjadi pilar dalam setiap jenjang pembelajaran. Sekolah dan keluarga perlu membentuk ekosistem yang saling menguatkan dan mendampingi siswa dalam perjuangan belajar mereka.

Landasan Teoretis

Makna sabar. Imam Al-Baghawi mengungkapkan bahwa sabar adalah upaya menahan diri dari segala maksiat. Tetapi ada juga ulama yang memaknainya sebagai kesabaran dalam menjalankan kewajiban agama.

Sedangkan Imam Ghazali menjelaskan, sabar adalah kesanggupan mengendalikan diri ketika hawa nafsu bergejolak atau kemampuan memilih melakukan perintah agama ketika nafsu dan syahwat datang menggoda.

Adapun yang dimaksud sebagai sabar menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan, tabah dalam menghadapi kenyataan yang terjadi, tidak panik, tetapi tetap mampu mengendalikan emosi. Tetap tenang dalam menerima kenyataan dan memikirkan mengapa hal itu terjadi, apa sebabnya dan bagaimana cara mengatasinya dengan sebaik-baiknya. Dengan tenang dan penuh perhitungan serta tawakal melakukan perbaikan dengan menghindari sebab-sebab kegagalan berdasarkan pengalaman.

Para ulama rahimahumullah menjelaskan bahwa sabar itu ada tiga macam. Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah, yaitu seseorang senantiasa melaksanakan ketaatan. Kedua, sabar dari maksiat kepada Allah, yaitu seseorang menahan diri untuk tidak melakukan maksiat. Ketiga, sabar terhadap takdir Allah, yaitu seseorang menahan diri dari sikap menentang takdir Allah, bersabar atas takdir buruk yang menimpanya dan juga menahan diri dari sikap jengkel dan marah terhadap qadha dan qadar Allah.

Tiga Tingkatan Sabar

Tafsir Hidayatul Insan Bitafsiril Qur’an menyebutkan ada tiga tingkatan sabar. Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Kedua, sabar dalam menjauhi larangan Allah SWT. Ketiga, sabar terhadap takdir Allah dengan tidak berkeluh-kesah.

Demikian dalam menghadapi ujian, cobaan dan musibah yang datang maka kita harus senantiasa bersabar, jangan patah semangat, jangan lemah ataupun menyerah dalam situasi apapun karena Allah mencintai orang-orang yang sabar dan akan memberikan pertolongan kepada mereka yang senantiasa di jalan Allah.

Allah SWT berfirman:

وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قٰتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

“Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS Ali ‘Imran: 146)

Kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri dari keputusasaan, kemarahan, dan reaksi emosional negatif ketika menghadapi cobaan atau kegagalan. Dalam pendidikan, dunia kerja, maupun kehidupan pribadi, kesabaran diperlukan untuk membangun proses yang berkelanjutan dan bertahap. Tidak semua hal bisa dicapai secara instan, dan orang yang terbiasa bersabar akan lebih tahan terhadap tekanan, lebih fokus, dan lebih konsisten dalam usahanya.

Kesabaran dihubungkan dengan ketakwaan yang akhirnya memperoleh keberuntungan/kesuksesan. Artinya, kesabaran yang dilandasi keimanan dan ketakwaan akan mengantarkan seseorang pada kesuksesan sejati, bukan hanya dalam bentuk materi, tapi juga dalam bentuk ketenangan batin, keberkahan hidup, dan ridha Allah SWT.

Orang yang sabar akan sukses karena ia mampu mengendalikan diri dalam segala urusannya.

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: “لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kesabaran memiliki kedudukan yang sangat agung dalam agama Islam. Allâh SWT telah menyebutkan tentang kesabaran dalam al-Qur’ân sebanyak 90 kali, dan menyebutkan berbagai kebaikan dan derajat yang tinggi sebagai buah dari kesabaran. Kesabaran menjadi kunci kesuksesan dan balasan kesabaran akan memperoleh kesempurnaan pahala.

Allah SWT berfirman:

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌۗ وَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.” (QS Az-Zumar: 10)

Orang yang sabar akan selalu bersandar kepada Allah dalam setiap langkahnya. Hal ini akan membawa keberkahan dalam setiap usahanya, sehingga ia tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga di akhirat.

Allah SWT berfirman:

…وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ ۝٢وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ۝٣

“Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq: 2-3)

Kesabaran, sebuah harta yang tak ternilai, memandu kita melewati liku-liku hidup. Dengan kesabaran, kita menjadikan setiap ujian sebagai peluang untuk tumbuh dan mendekatkan diri kepada Allah. Keberhasilan dan kebahagiaan terletak dalam penghayatan kesabaran dalam segala aspek kehidupan, karena dengan sabar manusia akan mencapai keberhasilan dan kemuliaan.

Allah SWT berfirman:

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

“Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS Al-Baqarah: 45)

Syekh Aidh menjelaskan apabila seseorang yang ditimpa musibah tidak bersabar, berdoa, dan mendirikan shalat maka air mata kesedihannya ketika menerima musibah akan membakar kelopak matanya sendiri. Air mata itulah yang akan menghancurkan urat-urat syarafnya sehingga tidak memiliki ketenangan hati dalam menghadapi musibah.

Memperjuangkan Kesabaran sebagai Kunci Kesuksesan

Bagaimana cara memperjuangkan kesabaran sebagai kunci kesuksesan? Pertama, berusaha menjaga kesabaran. Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ

“Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari, No 1469)

Kedua, tidak berselisih, jangan gentar terus bersabar. Allah SWT berfirman:

وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ

“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.” (QS Al-Anfal: 46)

Ketiga, menerima semua ujian dan musibah yang datang. Rasulullah SAW bersabda:

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: مَا تَجَّرَعَ عَبْدٌ جُرْعَةً أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ تَعَالَى.

“Rasulullah bersabda, ‘Tidak ada seorang hamba yang meneguk satu tegukan (menerima musibah) yang lebih utama di sisi Allah daripada satu tegukan yang berat yang ditahan untuk mencari ridha Allah ta’ala’.” (HR Ahmad dan At-Thabrani)

Keempat, berdoa kepada Allah agar diberikan kesabaran. Allah SWT berfirman:

وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَۙ

“Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.” (QS Al-Mu’minun: 60)

Kelima, mengajak dan mengingatkan keluarga untuk senantiasa bersabar. Allah SWT berfirman:

وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى

“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) bagi orang yang bertakwa.” (QS Thaha: 132).

Keenam, senantiasa melaksanakan shalat dan berbuat kebaikan serta mencegah yang munkar untuk memperoleh kesabaran. Allah SWT berfirman:

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS Luqman: 17)

Ketujuh, sabar dalam ketaatan. Rasulullah SAW bersabda:

حُفَّتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“Surga dikelilingi oleh perkara-perkara yang tidak disukai (oleh hawa nafus manusia), sedangkan neraka dikelilingi oleh perkara-perkara yang disukai.” (HR Muslim)

Imam Ibnu Qudâmah al-Maqdisi mengatakan, “Seorang hamba membutuhkan kesabaran dalam melakukan ketatan-ketaatan, karena tabiat jiwa manusia berpaling dari peribadahan. Kemudian di antara ibadah-ibadah ada yang tidak disukai dengan sebab malas, seperti shalat. Dan di antara ibadah-ibadah ada yang tidak disukai dengan sebab bakhil, seperti zakat. Dan di antara ibadah-ibadah ada yang tidak disukai dengan sebab keduanya (jiwa dan harta) seperti haji dan jihad.

Kisah Teladan

Dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 31 terdapat sebuah hikayat menarik tentang sabar dan musibah. Kisah tersebut diriwayatkan oleh Imam al-Yafi‘i dari Abu al-Hasan as-Sarraj. As-Sarraj termasuk al-Imam al-Muhaddis, salah seorang perawi dan penghafal ribuan hadis. Juga dikenal oleh Imam al-Hakim sebagai seorang yang banyak melakukan ijtihad dan tekun beribadah.

As-Sarraj berkisah, suatu ketika dia pernah berhaji di Masjidil Haram. Saat bertawaf di Ka’bah, ia bertemu dengan perempuan yang bersinar paras wajahnya. As-Sarraj berkata: Demi Allah, sungguh tak pernah kujumpai seumur hidupku hingga saat ini, seorang perempuan yang paras dan kecantikannya menyamai perempuan ini. Pasti ia sedikit sekali murung dan bersedih.

Tidak disangka, perempuan tersebut mendengar ucapan As-Sarraj. Lalu perempuan itu berkata: “Bagaimana engkau mengatakan itu, duhai kisanak? Sungguh, diriku terjerat dengan kesedihan, hatiku dipenuhi kepedihan dan keprihatinan. Tidak seorang pun yang memiliki kesedihan di dunia ini yang menyamai kesedihanku.”

As-Sarraj berkata: “Bagaimana hal itu terjadi?”

Perempuan itu kemudian berkisah. “Aku memiliki suami, yang sedang menyembelih kambing saat Idul Adha. Dua anak kecil kami tengah bermain, sementara aku masih menyusui anak yang bayi. Saat aku hendak mempersiapkan makanan, kedua anak yang bermain tadi menirukan sang ayah yang tengah menyembelih kambing. Nahas, permainan tiruan itu menggunakan pisau yang tajam hingga sang adik mati terkapar dengan leher berlumuran darah. Sang kakak pun berlari ketakutan, menuju pegunungan. Sang ayah pergi mencari sang kakak di pegunungan, hingga diketahui bahwa sang kakak meninggal karena diterkam serigala, sementara suami aku meninggal karena kehausan.

Di tengah kalut dalam kesedihan, aku meletakkan bayi, dan tanpa sepengetahuanku ia merangkak di dapur, hendak meraih sebuah periuk yang tengah dipanasi, berisi air mendidih. Si bayi meraih kuali, hingga air mendidih tumpah di tubuh bayi. Dagingnya melepuh, hingga tampak sebagian tulang belulangnya. Bayiku pun meninggal dunia.

Aku bersedih. Peristiwa ini, juga sampai kepada anak perempuanku yang sudah menikah. Setelah mendapati kabar penuh duka lara tersebut, sang anak perempuan itu tertelungkup ke tanah, di samping suaminya, dan ternyata hal itu menjadi ajal pula baginya. Masa itu telah membuatku menjadi seorang diri, menyendiri, dan sendirian dari mereka, dari suamiku, dan dari keempat anakku.

As-Sarraj yang sedari tadi mendengarkan dengan khidmah, lalu menimpali: “Bagaimana kamu bisa bersabar atas musibah yang besar ini?”

Perempuan itu menjawab: “Tidak ada yang bisa membedakan sikap sabar dan mengeluh, kecuali dia telah menemukan sisi dan jalan pembeda antara keduanya. Kesabaran, dengan kebagusan yang ditampakkan pantas mendapatkan pahala yang terpuji nantinya. Sementara keluh kesah semata, tak mendapatkan pahala dan tak mendapatkan ganti rugi apapun.

Kisah musibah perempuan dan dialognya dengan As-Sarraj tersebut mengingatkan atas pesan Rasulullah pada seorang utusan yang membawa kabar mengenai kematian anak dari putri Rasulullah. “Bersabarlah, dan berharaplah ada pahala atas peristiwa itu. (HR al-Bukhari No 6602, Muslim No 923).

Kesabaran perlu dikuatkan dalam hati, sembari berharap adanya pahala atas penyebab kesedihan yang menerpa, juga mengukuhkan ketabahan dan terus menampakkan kebaikan-kebaikan secara nyata dalam diri, wajah, dan perbuatan. Sehingga memperoleh kesempurnaan balasan pahala serta memperoleh cinta hakiki dari-Nya sebagai kunci kesuksesan sejati. ​​​

رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ۗ

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS Al-Baqarah: 250)  []

Tags: BerhasilSabarSukses
Share14Tweet9Send
Previous Post

YMI Serahkan Donasi Pembangunan New BPPM

Next Post

LAZISMU Terima Amanah Kurban 1 Ekor Sapi Limosin dari Shopee Barokah

Rusdiono Mukri

Rusdiono Mukri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Foto: IKPM

Kalau Ingin Tahu Gontor Maka Datanglah Ketika Ramadhan

14 March 2024
Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

12 June 2025
Ribuan Kenangan di Panggung Gembira Brilliant Generation Gontor Putri 3

Ribuan Kenangan di Panggung Gembira Brilliant Generation Gontor Putri 3

9 June 2025
Ini dia Lirik Lagu Gontor ‘Takkan Terlupa’

Ini dia Lirik Lagu Gontor ‘Takkan Terlupa’

30 August 2021
Demi Stabilitas Pendidikan dan Pelajaran di KMI* (Bagian Pertama)

Kata-kata Bijak KH Imam Zarkasyi

6 June 2025
Kurban dan Kepedulian Sosial: Inspirasi Semangat Kurban 25 Ton dari Desa Petani yang  Sederhana

Kurban dan Kepedulian Sosial: Inspirasi Semangat Kurban 25 Ton dari Desa Petani yang  Sederhana

0
Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Buka Program Pendidikan Jenjang SD-SMA Tahun Ajaran 2025-2026

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Buka Program Pendidikan Jenjang SD-SMA Tahun Ajaran 2025-2026

0
Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

0
Bersama Dubes RI, BAZNAS Salurkan Kurban bagi Pengungsi Palestina di Yordania

Bersama Dubes RI, BAZNAS Salurkan Kurban bagi Pengungsi Palestina di Yordania

0
Ribuan Kenangan di Panggung Gembira Brilliant Generation Gontor Putri 3

Ribuan Kenangan di Panggung Gembira Brilliant Generation Gontor Putri 3

0
Kurban dan Kepedulian Sosial: Inspirasi Semangat Kurban 25 Ton dari Desa Petani yang  Sederhana

Kurban dan Kepedulian Sosial: Inspirasi Semangat Kurban 25 Ton dari Desa Petani yang  Sederhana

12 June 2025
Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Buka Program Pendidikan Jenjang SD-SMA Tahun Ajaran 2025-2026

Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago Depok Buka Program Pendidikan Jenjang SD-SMA Tahun Ajaran 2025-2026

12 June 2025
Bersama Dubes RI, BAZNAS Salurkan Kurban bagi Pengungsi Palestina di Yordania

Bersama Dubes RI, BAZNAS Salurkan Kurban bagi Pengungsi Palestina di Yordania

12 June 2025
Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

Hidup: Ujian yang Terus Mengalir

12 June 2025
Idul Adha Penuh Khidmat di Gontor 12 Siak

Idul Adha Penuh Khidmat di Gontor 12 Siak

9 June 2025
gontornews.com

Kantor :
Jalan Taman Sejahtera No.1A RT.06 RW.03 (Samping Masjid Jami' Al-Munir) Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan
Telp : 021-29124801
Fax : 021-29124802
Layanan Pelanggan : 0819-1515-1456 (Khusus WA)
Email :
[email protected]
[email protected]
[email protected]

TENTANG KAMI

  • Profil
  • Redaksi & Manajemen
  • Info Iklan
  • Panduan Kebijakan Media
  • Berlangganan Majalah
  • Komplain Majalah
  • Privacy Policy

INSTAGRAM

Ikuti Kami

  • 🎓BEASISWA JALUR RAPOR✨Kabar gembira bagi alumni Pondok Modern Darussalam Gontor & Pondok Pesantren Alumni Gontor! 🌟 Dapatkan beasiswa Free Uang gedung dan Potongn UKT 50% disetiap semester sampai lulus kuliah di Universitas Ary Ginanjar (UAG) dan wujudkan impianmu menjadi profesional unggul di berbagai bidang!📝 Syarat Pendaftaran:
✅ Lulusan Gontor dan rekanan Gontor tahun 2021-2024
✅ Memiliki Hafalan Qur
  • Telah terbit Majalah Gontor Edisi Juni 2025 /Dzulhijjah 1446 H -Muharam 1447 HJudul Cover : Dakwah Kreatif di Era DigitalLaporan Utama :
1. Elemen Dasar Berdakwah di Era Digital
2. Digitalisasi Sarana Mendakwahi 212 Juta Warga
3. Mewarnai Gerakan Dakwah Kekinian di Media Sosial
Sukses:
Sefi Khirijil Yaman Estafet Bisnis Surabraja Mencapai Tiga Generasi
@surabraja
Peluang usaha :
Irwan Riyanto Keluar Zona Aman Hijrah ke Toraja Jualan BaksoBerlangganan :
WA :+62 812-3416-0133
  • Pameran Franchise, Bisnis & Peluang Usaha TERBESAR di Jawa Tengah! 🔥Di sini, kamu bisa:
✅ Temukan puluhan peluang bisnis & waralaba dalam satu atap
✅ Diskon & promo eksklusif hanya selama pameran
✅ Mulai usaha dari modal 10 jutaan
✅ Cashback & potongan harga hingga puluhan juta rupiahHANYA 3 HARI!
📆 Jum
  • Terima kasih untuk hari yang luar biasa...
Untuk narasumber yang menginspirasi,
dan peserta yang luar biasa semangatnya.Satu hari pelatihan,
banyak ilmu, tawa, dan semangat yang kami bawa pulang.Semoga ini bukan akhir,
tapi awal dari langkah-langkah besar kita selanjutnya.📚✨
Sampai jumpa di pelatihan berikutnya,
tetap semangat menulis dan berbagi kebaikan!#PelatihanJurnalistik #Gontornews #BelajarBersama #TerimaKasih #PelatihanBermanfaat #JurnalismePositif
  • Besok, Insya Allah Pelatihan Jurnalistik kita laksanakan.Terima kasih untuk semua yang sudah mendaftar dan memilih hadir.
Kami doakan semoga menjadi pengalaman belajar yang berkesan dan penuh manfaat.Bagi yang belum sempat mendaftar, kami sangat memahami.
Tapi jika hatimu masih ragu dan ternyata ingin ikut, kami masih membuka satu kesempatan terakhir.. hingga malam ini.📌 Link pendaftaran di bio
📍 Kamis, 15 Mei | Kantor Majalah Gontor, Cilandak – Jakarta SelatanMari belajar menulis dengan niat baik, agar kebaikannya terus mengalir 🍃
#PelatihanJurnalistik #Gontornews #BelajarMenulis #KebaikanLewatTulisan
  • Aku suka nulis... tapi tulisanku layak dibaca nggak ya?"Pertanyaan itu mungkin pernah mampir di pikiran kamu.
Dan mungkin kamu bingung harus mulai dari mana.Tenang. Kamu nggak sendiri.
Dan kabar baiknya: kamu nggak harus menebak-nebak sendirian.📣 Ada pelatihan jurnalistik bareng Rusdiono Mukri, jurnalis senior Majalah Gontor & eks Republika.
Beliau akan membimbing kamu dari dasar — supaya tulisanmu nggak cuma enak dibaca, tapi juga bernilai berita.📅 Kamis, 15 Mei 2025
📍 Cilandak, Jakarta Selatan
💸 Rp150.000 (sudah termasuk makan, sertifikat, dan majalah)Ini bukan pelatihan biasa.
Ini langkah awal kamu menuju dunia jurnalistik yang sesungguhnya.📝 Daftar sekarang lewat link di bio
atau langsung klik: www.formulir.gontornews.comKuota terbatas. Jangan tunggu siap, karena kamu bisa mulai dulu, baru jadi siap.
  • Rangkaian Kegiatan Peringatan 100 Tahun Gontor#majalahgontor
#gontornews
  • 📚 Sudahkah Anda miliki?
Perpustakaan Keluarga MuslimInilah saatnya Anda memiliki perpustakaan pribadi di rumah Anda...
Buku-buku Islam rujukan Keluarga Muslim yang terdiri dari:Tafsir Ibnu Katsir (10 jilid)
Fathul Bari Syarah Shahih Al Bukhari (56 jilid)Harga:
💸 Rp 8.160.000
💰 Anda hemat Rp 2.040.000💬 Kutipan inspiratif:
“Buku merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya.
Buku adalah jendela ilmu pengetahuan.
Uang bisa habis, harta bisa lenyap,
tapi ilmu pengetahuan tidak bisa dicuri.”📦 Berat: 97 kg
🚚 FREE ONGKIR Se-Jabodetabek
🎁 BONUS RAK BUKU (Persedian terbatas)📞 Pemesanan Hubungi kami:
📱 0812-3416-0133#majalahgontor
#gontornews
@pustakaimamasysyafii
  • Panduan Pendaftaran Online Calon Pelajar Kulliyyatul Mu

© 2023 gontornews.com. All Rights Reserved

Banner Ad
▲
Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • Home
  • News
    • Dunia
    • Nasional
    • Nusantara
  • Inspirasi
    • Sirah
    • Dakwah
    • Hidayah
    • Ihwal
    • Jejak
    • Sukses
    • Mujahid
    • Oase
  • Pendidikan
    • Virtual Tour Pesantren
    • Lembaga
    • Buku
    • Beasiswa
    • Risalah
    • Khazanah
    • Keluarga
  • Muamalah
    • Ekonomi
    • Peluang
    • Halal
    • Rihlah
    • Konsultasi
  • Tadabbur
    • Tafsir
    • Hadis
    • Dirasah
  • Values
    • Tausiah
    • Sikap
    • Mahfudzat
    • Kolom
    • Afkar
  • Saintek
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Lingkungan
  • Laput
    • #IBF2020
  • Wawancara
  • Gontoriana
    • Pondok
    • Trimurti
    • Risalah
    • Alumni
  • Berlangganan
  • MG Digital
  • Login
No Result
View All Result