“Perbaiki dirimu, orang lain akan baik kepadamu.”
Setiap manusia di muka bumi ini pasti pernah merasakan hadirnya masalah dalam perjalanan hidupnya. Albert Einstein mengatakan, “Hidup ini seperti sepeda, untuk tetap seimbang kita harus terus bergerak.” Tidak banyak orang yang memahami dan mengambil pelajaran seperti ini karena sesuatu permasalahan yang sedang dihadapinya.
Saat memandang orang lain, mungkin kita tidak berpikir bahwa orang yang kita anggap sukses, dipuji-puji sebagai orang hebat, dengan karier yang cemerlang atau orang yang paling kaya sekalipun, itu semua hanya sebatas luarnya, sementara kita tak tahu apa yang sebenarnya sedang dia hadapi.
Kita hanya bisa menilai dari luar, namun tak pernah mengerti dalam setiap detik hidupnya. Ada beberapa orang yang memang tidak ingin menunjukkan kesusahannya kepada orang lain. Orang seperti inilah yang biasanya diirikan oleh orang lain karena orang lain menganggap dia tidak punya masalah.
Allah SWT adalah Sang Pencipta kehidupan, Allah SWT adalah sebaik-baik penulis skenario kehidupan. Dialah yang telah merancang semua kehidupan di Lauhil-Mahfudz.
Saat menghadapi masalah besar, kita sering mengeluh.Padahal, apakah dengan mengeluh lantas bisa mengubah keadaan? Tidak. Sama sekali tidak.
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai kaum itu mengubah sendiri nasibnya. Dengan mengeluh, keadaan masalah tetap sama, tak berubah sama sekali. Energi kita justru semakin terkuras dengan segala keluhan. Jadi, jangan pernah berputus asa dalam meraih rahmat Allah SWT.
Sekelam apapun hidup kita kini, sesulit apapun masalah yang kita hadapi, tetaplah memiliki harapan tinggi bahwa kita punya kesempatan untuk menjadi manusia yang masa depannya dimuliakan Allah. Dunia ini tak seberapa dibandingkan masalah yang akan kita hadapi kelak di akhirat.
Jika kita menyia-siakan hidup ini dengan aktivitas yang tidak berguna dan tidak diridhai-Nya, niscaya kita tidak bahagia di akhirat, kecuali dengan bertobat dan memohon ampunan-Nya. Membayangkan beratnya sakaratul maut yang belum pernah terasa. Membayangkan kenikmatan surga yang tiada terkira.
Merenungkan dahsyatnya siksa neraka yang tiada terduga. Sekali lagi, jangan pernah putus dengan rahmat Allah.
Masalah hidup terkadang menjadi bentuk kasih sayang Tuhan pada hamba-Nya dan senantiasalah berpikiran positif dalam hidup. Ketika masalah datang, mungkin itulah cara Tuhan untuk menguji tingkat keimanan yang ada dalam jiwamu. Mungkin Dia hendak mengangkat kita ke derajat yang lebih mulia.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS al-Mujadilah [58]: 11)
Jangan mudah mengeluh dan berburuk sangka pada keputusan Tuhan. Kita harus selalu introspeksi segala apa yang telah kita perbuat. Percayalah, ada saatnya nanti kita akan tersenyum ketika mengenang rekaman kehidupan kita di masa lalu. Kita akan mengenang saat-saat ketika kita berada di titik terendah kehidupan, lalu Allah akan menggantikan dengan tempat sebaik-bainya keadaan. Wallahu A’lam. []