Jenewa, Gontornews — Badan kesehatan dunia, WHO, Jum’at (5/3/2021), mengkhawatirkan penyebaran wabah Ebola di Guinea. WHO khawatir penularan yang virus ebola di Guinea sangat tinggi dan menyebut beberapa negara belum siap untuk menerima vaksin ebola.
Perwkilan WHO untuk Guinea, Georges Alfred Ki-Zerbo, mengatakan pihaknya telah berhasil mengidentifikasi 18 kasus baru virus ebola. otoritas setempat menyebut empat orang meninggal akibat virus tesebut. Hingga Jum’at, Guinea telah memberikan vaksin kepada 1.604 warganya agar tidak tertular wabah ebola.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Demokratik Kongo (RDK), Selasa (2/3/2021), mengonfirmasi 3 kasus baru virus Ebola di Kongo Timur. Secara total, Kongo telah mengonfirmasi total 11 kasus baru virus Ebola sejak pemerintah RDK mengumumkan kebangkitan kembali virus mematikan tersebut.
Selain Kongo, badan kesehatan dunia, WHO, juga mengonfirmasi dua kasus baru virus Ebola pada waktu yang sama di Guinea. Kini, Guinea telah mengonfirmasi 18 kasus penanda kebangkitan virus Ebola pertama sejak 2013-2016.
Menteri Kesehatan provinsi Kivu Utara, Eugene Nzanzu Salita, kepada Reuters, mengonfirmasi bahwa kasus Ebola di Kongo terjadi di Butembo.
Sebagai informasi, Kongo telah mengalami 11 kali wabah Ebola sejak pertama kali mengonfirmasi kasus pertama dekat Sungai Ebola pada tahun 1976. Pandemi Ebola yang menyerang Kongo dua kali lipat pandemi ebola di negara lain.
“Kami telah mengidentifikasi sekitar 500 kontak dan 99 persen saat ini masuk telah kami lacak dan kami ikuti,” kata Direktur kedaruratan WHO, dr Mike Ryan