Islam adalah tuntunan dari Allah SWT untuk manusia dan kemanusiaan; untuk hidup dan kehidupan. Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan mulai dari dakwah, risalah hingga tasyri’ atau pelaksanaan tata hidup dan tata cara kehidupan. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, yakni 23 tahun, Islam telah tersebar yang dilanjutkan oleh para sahabat, khulafa ar-rasyidin dan khilafah-khilafah berikutnya sehingga Islam maju pesat di mana-mana, tersyiar syariatnya, dan dapat diterima di seluruh penjuru bumi dan bangsa dari barat maupun timur sampai dengan Indonesia.
Dalam kurun waktu 7 abad, Islam tetap dianut oleh mayoritas umat, keilmuan dan peradaban. Islam menjadi kiblat dan pegangan umat manusia baik di Eropa, Asia, dan Afrika. Mereka mengadopsi nilai-nilai Islam dengan puas, memuaskan dan keridhaan. Syariat Islam dipelajari oleh orang-orang non-Muslim. Mereka berbondong-bondong masuk Islam. Namun waktu itu umat Islam masih tertinggal dalam beberapa hal. Alhamdulillah, Islam yang tadinya sangat sulit untuk diterima sekarang ini diperhitungkan dalam percaturan dunia kontemporer, baik dalam bidang politik kenegaraan, ekonomi maupun etika dan hukum. Masyarakat dunia sekarang banyak yang mengambil nilai-nilai yang ada dalam syariat Islam. Sebab, hukum Islam pada hakikatnya untuk manusia dan kemanusiaan. Apalagi saat ini manusia sudah banyak yang kehilangan kemanusiaannya dikarenakan hukum-hukum yang tidak islami.
Ajaran, doktrin dan pendidikan Islam banyak dipelajari dan diterima oleh orang-orang di luar Islam karena kebenaran dan kesempurnaannya. Buku-buku Islam banyak dibeli dan dipelajari. Anak-anak kecil, remaja dan orang dewasa banyak yang mengkaji Islam. Apalagi di bulan Ramadhan, mereka berbondong-bondong mempelajari Islam. Itu semua didasari pengetahuan mereka bahwa itu baik, benar, dan bermanfaat. Namun karena lingkungan sekarang masih banyak yang kurang mendukung kadang-kadang mereka malu-malu, takut atau merasa keberatan.
Menggeliat kembali Islam sulit dibendung. Kembalinya syariat Islam, adat Islam, tradisi Islam, dan peradaban Islam semakin deras. Seantero dunia pun menerima dan mendukung dengan baik. Dalam bidang politik luar negeri, sudah banyak perwakilan Islam di negara-negara mayoritas non-Muslim. Sampai-sampai di suatu negara yang minim penduduk Muslimnya penyembelihan secara islami, yakni sesuai dengan rukun, syarat dan ajaran Islam diberlakukan. Hal tersebut dikarenakan hewan yang disembelih secara islami lebih sehat dan lebih baik untuk dikonsumsi oleh tubuh manusia.
Penemuan demi penemuan di dunia kedokteran semakin mendukung kebenaran penemuan Islam dan mematahkan penemuan-penemuan baru yang lahir di luar Islam. Penemuan di luar Islam ternyata sangat berbahaya dan tidak bersahabat. Dulu Islam menjadi pelopor dunia dan saat ini Islam sudah mulai kembali untuk menjadi kiblat masyarakat dunia. []