Washington DC, Gontornews — Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan akan memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada bulan Mei, dua hari setelah Amerika Serikat akan melakukannya.
Berbicara pada hari Senin di Konferensi Tahunan Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC) di Washington DC, Jimmy Morales mengatakan bahwa langkah itu merupakan bukti kuat dukungan dan solidaritas Guatemala terhadap rakyat Israel.
“Pada bulan Mei tahun ini, kita akan merayakan ulang tahun ke 70 Israel, dan di bawah instruksiku, dua hari setelah Amerika Serikat memindahkan kedutaannya, Guatemala akan memindahkan kedutaan secara permanen ke Yerusalem,” kata Morales.
Pada tanggal 15 Mei, orang-orang Palestina akan menandai Hari Nakba, peringatan tahunan perpindahan yang mendahului dan mengikuti Deklarasi Kemerdekaan Israel pada tahun 1948.
Kedutaan Guatemala akan dipindahka pada 16 Mei. Presiden Guatemala menambahkan, dia yakin banyak negara lain akan mengikuti langkahnya.
Morales juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump karena “… Keputusan beraninya telah mendorong kita untuk melakukan yang benar,” katanya.
Trump mengumumkan pengakuan mereka atas Yerusalem sebagai ibukota Israel Desember lalu, melanggar beberapa dekade kebijakan resmi AS.
Keputusan tersebut menyebabkan pecahnya demonstrasi di wilayah-wilayah Palestina yang diduduki, mengakibatkan kematian sedikitnya 16 orang Palestina oleh tentara Israel di bulan Desember itu.
Langkah tersebut juga menimbulkan kecaman di seluruh dunia. Masyarakat internasional tidak mengakui aneksasi Israel atas Yerusalem Timur yang diduduki, dan 128 negara mendukung resolusi Majelis Umum PBB yang tidak mengikat yang meminta AS untuk membatalkan langkahnya. [Rusdiono Mukri]