Ankara, Gontornews – Menanggapi desakan Turki, AS menawarkan untuk membentuk kelompok kerja yang terdiri dari pejabat dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kehakiman kedua negara. Pokja bersama akan mempersiapkan terkait permintaan ekstradisi Fathullah Gulen, yang diyakini Turki telah mendalangi kudeta gagal 15 Juli, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu seperti dikutip AFP dan Hurriyet Daily News.
“Kami ingin membawa biang keladi dari Feto [Fethullahist Teror Organisasi] ke Turki. Permintaan kami ke AS lugas dan sederhana. Mereka tidak harus memendam orang yang berusaha untuk melakukan kudeta, “kata Cavusoglu dalam sebuah wawancara dengan penyiar TV TRT Haber pada 22 Juli, sehari setelah Jubir Kemenlu AS John Kirby menanggapi permintaan ekstradisi Turki.
Menggarisbawahi bahwa Departemen Luar Negeri dan Departemen Kehakiman terus memonitor prosesnya , Menlu Cavusoglu memperingatkan terhadap kemungkinan Gulen dapat melarikan diri ke negara lain untuk menghindari diekstradisi dan meminta Washington untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap hal itu.
“AS sedang mencoba untuk merintis demokrasi sipil di seluruh dunia. Kami tidak memiliki keberatan untuk itu. Tetapi, AS harus mencegah pelarian dalang geng ini yang merencanakan kudeta. Ini harus mengambil tindakan yang diperlukan, ” tegas Cavusoglu. Peringatan itu terjadi beberapa jam setelah Kirby mengaku tidak paham langkah-langkah hukum terhadap Gulen,ketika ditanya apakah Gulen masih “orang bebas” yang bisa meninggalkan negara itu kapan saja.
Menlu mengecam desakan Washington yang menginginkan Ankara mengirimkan “bukti kuat” keterlibatan langsung Gulen ke plot kudeta. Dia menggarisbawahi bahwa tindakan kudeta adalah buktinya. “Kami bekerja sama [dengan AS] ekstradisi dan deportasi. AS juga telah membuat permintaan serupa dari orang-orang yang datang [ke Turki] dari negara lain atau organisasi teror. Ketika mereka membuat permintaan ini, mereka tidak pernah minta bukti atau putusan pengadilan,” tambah Cavusoglu.
Sementara itu, Menteri Kehakiman Bekir Bozdag dalam wawancara langsung dengan penyiar CNN Türk menegaskan dirinya atau tim ahli akan melakukan perjalanan ke AS untuk memproses ekstradisi secara formal. Dia menambahkan, bukti-bukti keterlibatan Gulen dikirim secara elektronik pada 22 Juli.
Bozdag mengatakan Ankara akan menyampaikan permintaan penangkapan sebelum file pemberkasan terhadap Gulen selesa. Permintaan ekstradisi lebih cepat untuk menghindari kemungkinan Gulen kabur dari persembunyiannya.
Sebelum kedua menterinya, Perdana Menteri Binali Yildirim juga telah membahas masalah tersebut dengan Wakil Presiden AS Joe Biden pada 21 Juli Kedua pemimpin menyatakan harapan mereka untuk bekerja sama ekstradisi Gulen ini.[Dedi Junaedi]