Istanbul, Gontornews — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya tidak akan meninggalkan Suriah sampai pemilihan umum diadakan di negara Timur Tengah yang dilanda perang itu.
“Setiap kali rakyat Suriah mengadakan pemilihan, kami akan meninggalkan Suriah ke pemiliknya,” kata Erdogan di forum TRT World di Istanbul pada hari Kamis (4/9) seperti dikutip Aljazeera.
Turki mengirim pasukan ke Suriah pada Agustus 2016 untuk membersihkan daerah perbatasan dari kelompok ISIS.
Awal tahun ini Turki meluncurkan operasi lain di bagian utara Suriah, Afrin, untuk menyingkirkan para pejuang Kurdi yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Erdogan setuju dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membentuk “zona demiliterisasi” antara pejuang pemberontak dan pemerintah di Suriah utara.
Zona itu, yang akan memiliki radius 15 hingga 20 km akan melihat kelompok-kelompok yang dianggap radikal oleh Moskow menarik diri dari daerah itu pada 15 Oktober.
Erdogan menambahkan pada hari Kamis bahwa Ankara tidak menemui kesulitan dalam melakukan pembicaraan dengan berbagai faksi pemberontak di Provinsi Idlib Suriah utara, benteng pertahanan terakhir yang dikuasai pemberontak yang berada di luar kendali Presiden Suriah Bashar al-Assad. [Rusdiono Mukri]