London, Gontornews — Epidemolog dari Imperial College, Neil Ferguson, Selasa (27/7/2021), mengatakan bahwa telah memasuki fase akhir pandemi Covid-19. Masifnya program vaksinasi yang secara dramatis mengurangi risiko penyakit parah dan kematian menjadi salah satu komponen penting keberhasilan program tersebut.
Namun, Ferguson tetap meminta semua pihak untuk mewaspadai penurunan kasus harian dalam beberapa hari belakangan. “Kami belum sepenuhya keluar dari keseulitan (akibat pandemi), tetapi persamaannya telah berubah secara mendasar,” kata Ferguson sebagaimana dilansir Reuters.
“Efek vaksin sangat besar dalam mengurangi risiko rawat inap dan kematian. Saya yakin pada akhir September atau Oktober, kita melihat kembali sebagian besar pandemi,” imbuhnya.
Data Covid-19 Inggris menunjukkan lonjakan infeksi pada awal Juli. Sejauh ini, penambahan kasus tidak berdampak pada peningkatan besar angka kematian. Meski jumlah pasien aktif meningkat hingga 5.238 orang, hanay 14 kematian yang terkonfirmasi pada Senin.
Perdana Menteri Boris Johnson berjanji bahwa roda ekonomi Inggris akan kembali berputar begitu banyak orang menerima vaksin. Meski demikian, Johnson mengingatkan semua pihak bahwa pandemi belum sepenuhnya berakhir.
Inggris merupakan salah satu negara dengan angka kematian tertinggi akibat Covid-19 dengan 129.460 kasus. Johnson sempat mencabut aturan penguncian pada 19 Juli untuk mendukung kembali perekonomian dalam negeri.
Jika program vaksinasi berjalan lancar dan roda ekonomi kembali berputar, Inggris berpeluang menjadi negara percontohan yang berhasil kelua dari pandemi. Namun, pertaruhan Johnson dapat digagalkan oleh kemungkinan munculnya varian baru yang kebal terhadap vaksin. [Mohamad Deny Irawan]