Jakarta, Gontornews – Pertamina memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) seperti Premiun, Pertamax, dan Pertalite turun mulai 15 Mei 2016. Penurunan harga dari ketiga jenis BBM itu berkisar dari 200 rupiah hingga 300 rupiah per liter.
Penyesuaian harga ini dilakukan untuk merespon tren harga minyak mentah dunia. Sebagaimana dilansir hargaminyak.net, harga minyak nymex berada di kisaran 46,21 dolar per barel, sedangkan bren crude berada di kisaran 47,83 dolar per barel.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, penetapan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax plus, Pertamina dex dan Pertalite merupakan kebijakan pantauan berkala korporasi yang dilakukan oleh Pertamina.
Pertamina menurunkan harga BBM jenis Pertamax sebesar 200 rupiah per liter di seluruh Jawa, Madura, dan Bali serta 300 rupiah untuk daerah lainnya. Sedangkan Pertamax plus turun dari 8.000 rupiah per liter menjadi 7.700 rupiah per liter. Khusus Jakarta dan sekitarnya, Pertamax dibanderol 7.350 rupiah dari sebelumnya 7.550 rupiah.
Sementara itu, Pertamina dex mengalami penurunan 300 rupiah untuk semua wilayah. Sedangkan produk baru solar baru Pertamina, Dexlite, ditetapkan 6.650 rupiah per liter.
Untuk Pertalite, Pertamina menurunkan harga 200 rupiah per liter di seluruh daerah. Harga Pertalite di Papua yang semula dijual dengan harga 7.300 rupiah, mulai hari ini, turun menjadi 7.100 rupiah per liter.
Solar dan biosolar nonsubsidi juga mengalami penurunan 300 rupiah per liter. Untuk wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten, BBM jenis ini turun dari 6.950 rupiah menjadi 6.650 rupiah per liter.
“Kami sangat mengapresiasi konsumen BBM Pertamina yang pada musim liburan akhir pekan lalu konsumsinya melonjak hingga 30 persen. Lonjakan ini menunjukkan masyarakat makin memiliki kesadaran akan kesesuaian spesifikasi bahan bakar dengan kendaraannya dan didukung oleh ketersediaan produk Pertamina yang makin meluas,†ungkap Wianda sebagaimana dilansir situs pertamina.com.
“Kini, selain karena rendahnya harga minyak dunia, langkah penurunan harga BBM Pertamina dapat dianggap sebagai wujud apresiasi perusahaan kepada konsumen,†tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wianda menjamin bahwa pasokan stok BBM di tengah tren peningkatan konsumen tidak terganggu. Pertamina, disebutnya, juga akan terus memantau ketersediaan BBM secara ketat dan memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. [Mohamad Deny Irawan/Rus]