Ankara, Gontornews — Turki pada 17 Desember mengkritik AS atas ancaman untuk menghapusnya dari program F-35 karena pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia.
“Kami mengingatkan sekali lagi bahwa bahasa ancaman dan sanksi tidak akan pernah menghalangi Turki mengambil langkah tegas untuk memastikan keamanan nasionalnya,” kata Kementerian Luar Negeri negara itu dalam sebuah pernyataan.
“Tidak seorang pun boleh meragukan bahwa tindakan yang diperlukan akan diambil terhadap inisiatif yang menargetkan Turki,” tambahnya.
Ia menggarisbawahi bahwa RUU tersebut menunjukkan AS “tidak menghormati keputusan kedaulatan Turki.”
“Kongres tetap mengadopsi sikap bermusuhan yang tidak rasional dengan secara tidak adil menghalangi partisipasi kami untuk program F-35 meskipun Turki telah memenuhi semua kewajibannya.”
Selain itu, upaya untuk mengangkat embargo senjata AS di Pulau Siprus yang mendukung pemerintahan Siprus Yunani tidak akan menghasilkan sesuatu selain menghambat upaya menuju penyelesaian di pulau itu dan menciptakan eskalasi yang berbahaya, tegasnya.
Senat AS pada 17 Desember menyetujui anggaran belanja pertahanan sebesar $ 738 miliar yang mencakup sejumlah langkah anti-Turki.
Melalui pemungutan suara 86: 8 Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) merupakan salah satu dari paket dua bagian yang mencakup tagihan pengeluaran pemerintah yang lebih luas kepada Presiden AS Donald Trump untuk segera ditandatangani menjadi undang-undang. DPR sebelumnya mengesahkan undang-undang itu pada 17 Desember.
RUU belanja pertahanan dipenuhi dengan aturan-aturan tambahan yang ditujukan untuk Turki yang mencakup larangan produksi bersama F-35 generasi kelima, atau bagian-bagiannya, ke Turki karena Turki membeli sistem rudal anti-udara S-400 Rusia.
UU itu juga meminta Trump untuk menerapkan sanksi terhadap Turki atas akuisisi S-400 berdasarkan Undang-Undang Penentang Lawan Amerika melalui Sanksi (CAATSA).
Selanjutnya Pentagon memberi sekitar $ 30 juta untuk membeli pesawat F-35 yang awalnya dibeli oleh Turki.
Akuisisi Turki atas sistem pertahanan udara Rusia yang canggih mendorong pemerintah Trump untuk menghapus Turki dari program F-35 pada Juli.
AS berkeyakinan bahwa sistem tersebut dapat digunakan oleh Rusia untuk secara diam-diam mendapatkan perincian rahasia pada jet dan tidak sesuai dengan sistem NATO.
Turki, bagaimanapun, menentang bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.
RUU belanja pertahanan AS mengangkat embargo senjata AS pada administrasi Siprus Yunani, Siprus selatan, dan menjatuhkan sanksi pada kapal yang digunakan untuk membangun jaringan pipa Turkstream dan Nord Stream 2. [RM]